Harga Gula Akhir Pekan Ditutup Turun Tertekan Peningkatan Produksi Brazil; Secara Mingguan Menguat Lebih 2 Persen

679
gula

(Vibiznews – Commodity) Harga gula berjangka di bursa komoditi berjangka New York pada hari Jumat berakhir turun tertekan peningkatan produksi gula di Brazil.

Harga gula berjangka kontrak bulan Juli 2024 berakhir turun 0,82% pada 19,43 sen per pon.

Unica melaporkan pada hari Jumat bahwa produksi gula Brazil untuk tahun panen 2024/25 hingga Mei naik +11,8% y/y menjadi 7,837 MMT. Selain itu, persentase tanaman tebu Brasil yang dihancurkan untuk dijadikan gula pada tahun 2024/25 naik menjadi 47,88% dari 46,68% tahun lalu.

Secara mingguan harga gula berjangka menguat 2,26%.

Pada hari Kamis, harga gula naik ke level tertinggi dalam 1 bulan karena kekhawatiran mengenai berkurangnya ekspor gula dari India. Pemerintah India mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka tetap berkomitmen untuk meningkatkan pencampuran etanol dengan bensin. Peningkatan produksi etanol di India dapat mengurangi produksi gula negara tersebut dan menyebabkan lebih sedikit gula yang tersedia untuk diekspor, sehingga mengurangi pasokan global.

Faktor pendukung lainnya untuk gula adalah tindakan Organisasi Gula Internasional (ISO) pada hari Senin yang menaikkan perkiraan defisit gula global tahun 2023/24 menjadi -2,95 MMT dari perkiraan bulan Februari sebesar -689.000 MT. ISO juga menaikkan perkiraan permintaan gula global pada tahun 2023/24 menjadi 182,2 MMT dari 180,4 MMT, dengan alasan adanya revisi ke atas pada angka konsumsi India.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati perkembangan produksi di Brazil, jika masih terus meningkat, akan menekan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 19,27-19,10. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 19,60-19,75.