Neraca Perdagangan Indonesia Mei 2024 Surplus USD 2,93 Miliar

210
Neraca Perdagangan Indonesia Mei 2024 Surplus USD 2,93 Miliar
Sumber: Bank Indonesia

(Vibiznews – Economy & Business) – Hari ini, Badan Pusat Statistik merilis data neraca perdagangan Indonesia Mei 2024 yang surplus US$ 2,93 miliar. Surplus tersebut terutama berasal dari sektor nonmigas US$4,26 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,33 miliar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi capaian kinerja ekspor Indonesia yang berhasil mengalami surplus selama 49 bulan beruntun.

Sebagai Ketua Tim Pengarah Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional, Airlangga mengatakan pemerintah akan terus mendorong peningkatan ekspor tersebut. Salah satu upaya yang telah dilakukan, kata dia, adalah pembentukan Satgas Peningkatan Ekspor Nasional pada 20 September 2023.

Dia mengatakan capaian kinerja ekspor Indonesia tetap kuat meskipun dunia sedang penuh ketidakpastian. Dia mengatakan ekspor nonmigas Indonesia pada Mei 2024 meningkat dibandingkan April 2024.

Hal ini didukung dengan meningkatnya nilai ekspor ke sebagian besar negara tujuan utama, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang. Ekspor Indonesia ke ASEAN dan Uni Eropa juga mengalami kenaikan.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan surplus Mei ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu. Surplus RI kali ini mencapai US$2,93 miliar dan berasal dari selisih ekspor US$ 22,33 miliar dan impor US$ 19,40 miliar.

“Surplus Mei 2024 lebih ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yaitu US$ 4,26 miliar. Komoditas penyumbang utama bahan bakar mineral (batu bara), lemak dan minyak hewan, besi baja,” papar Habibullah.

Adapun, surplus neraca perdagangan nonmigas lebih rendah dibandingkan bulan lalu, namun lebih tinggi dari Mei 2023. BPS juga melaporkan neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar US$ 1,33 miliar.

Hal ini dipicu oleh komoditas hasil minyak dan minyak mentah. Namun, defisit ini lebih rendah dari bulan April 2024, sebesar US4 1,63 miliar.

BPS juga mencatat tiga negara penyumbang surplus terbesar RI, yaitu India US$ 1,5 miliar, AS US$ 1,20 miliar, dan Jepang US$ 742,2 juta.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting