(Vibiznews – Commodity) Harga emas akhir pekan ditutup turun, namun bertahan di atas level $2,400 per ons dan menuju kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, dengan meningkatnya keyakinan investor bahwa Federal Reserve AS akan segera menurunkan suku bunga The Fed bulan September.
Harga emas spot berakhir turun 0,13% menjadi $2.411,66 per ons.
Harga emas spot naik hampir 1% untuk minggu ini sejauh ini.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,05% menjadi $2.420,7.
Harga emas berjangka AS juga naik hampir 1% untuk minggu ini.
Harga emas tertekan peningkatan indeks harga produsen AS bulan Juni.
Namun kerugian logam mulia terbatas pada hari Jumat setelah indeks dolar AS jatuh ke level terendah dalam 5 minggu. Selain itu, indeks sentimen konsumen AS dari University of Michigan secara tak terduga turun ke level terendah dalam 8 bulan, yang merupakan faktor dovish bagi kebijakan Fed.
Harga emas menguat ke level tertinggi sejak 22 Mei pada hari Kamis setelah penurunan harga konsumen AS yang tidak terduga. Data tersebut memperkuat pandangan bahwa tren disinflasi telah kembali terjadi dan meningkatkan harapan penurunan suku bunga oleh The Fed.
Pasar sekarang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 96% pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas berjangka AS akan bergerak turun seiring penguatan indeks harga produsen AS. Harga emas juga akan mencermati pernyataan ketua The Fed Jerome Powell pada Senin yang jika memberikan sinyal hawkish bagi kebijakan suku bunga The Fed, akan dapat menguatkan dolar AS. Jika dolar AS menguat, akan dapat menekan harga emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $2.403-$2.386. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.431-$2.440.