(Vibiznews – Economy & Business) – Inflasi IHK Juli 2024 tercatat sebesar 2,13% (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,09.
Angka ini menurun dibandingkan dengan dari 2,51% (yoy) pada Juni 2024. Demikian rilis dari Badan Pusat Statistik Indonesia pada hari Kamis (01/08/2024).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia A Widyasanti dalam penjelasannya di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (01/8) menyebutkan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga. Yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,66 persen.
Lalu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,99 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,50 persen. Demikian juga kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,77 persen.
Lalu kelompok transportasi sebesar 1,22 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,49 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,90 persen.
Juga kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,28 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,59 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,16 persen.
Inflasi berdasarkan provinsi dan kabupaten
Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 5,09 persen dengan IHK sebesar 110,80. Dan terendah terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,84 persen dengan IHK sebesar 103,54.
Sedangkan inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 6,68 persen dengan IHK sebesar 108,77. Dan terendah terjadi di Kabupaten Bangka Barat sebesar 0,46 persen dengan IHK sebesar 101,63.
Sementara deflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 1,25 persen dengan IHK sebesar 104,06. Dan terendah terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,22 persen dengan IHK sebesar 104,77.
Dengan demikian, BPS mencatat, tingkat deflasi month-to-month (m-to-m) Juli 2024 sebesar 0,18 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Juli 2024 sebesar 0,89 persen.
Adapun tingkat inflasi y-on-y komponen inti Juli 2024 sebesar 1,95 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,18 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 1,32 persen.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting