(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Pasar keuangan di minggu lewat ini serempak menguat, di mana rupiah cukup signifikan penguatannya.
- BPS melaporkan inflasi IHK Juli menurun menjadi 2,13% (yoy).
- Sentimen global saat ini adalah kekhawatiran munculnya resesi dari AS.
- Capital inflow mengalir deras, sekitar Rp10,3 triliun dalam seminggu menurut data BI.
- Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang adalah rilis pertumbuhan PDB pada hari Senin, cadangan devisa RI pada Rabu, serta penjualan retail hari Jumat nanti.
Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 5-9 August 2024.
===
Minggu yang baru lewat IHSG di pasar modal Indonesia terpantau berakhir menguat agak terbatas, cenderung dalam rentang konsolidasi 4 minggu terakhir, bergerak sideways di tengah sentimen kekhawatiran akan datangnya resesi dari AS. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya bias melemah dipimpin Nikkei. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0,27%, atau 19,956 poin, ke level 7.308,123. Untuk minggu berikutnya (5-9 Agustus 2024), IHSG kemungkinan akan masih konsolidatif antara mencari arah berikutnya dan kesempatan profit taking pendek, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.354 dan 7.396. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.207, dan bila tembus ke level 7.099.
Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan berlalu rebound kuat dan bertengger di level 2 minggu tertingginya, dipicu oleh merosotnya dollar karena indikasi the Fed untuk penurunan bunga pada September nanti, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir menguat 0,63% atau 103 poin ke level Rp 16.182. Sementara, dollar global bearish menuju ke 5 bulan terendahnya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan masih bias menurun, atau kemungkinan rupiah akan menguat secara bertahap, dalam range antara resistance di level Rp16.332 dan Rp16.422, sementara support di level Rp16.175 dan Rp16.015.
Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yield obligasi dan berakhir ke 6,841% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury terpantau merosot di pekan kelimanya.
===
Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) triwulan II-2024 tetap terjaga di tengah peningkatan tekanan di pasar keuangan global, seiring ketidakpastian ekonomi global dan risiko geopolitik dunia yang masih tinggi. Memasuki awal triwulan III-2024, tekanan terpantau mereda, namun berbagai faktor risiko yang berkembang tetap perlu dicermati dan diantisipasi, demikian laporan rapat berkala KSSK III tahun 2024.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%. Berdasarkan data BPS, IHK Juli 2024 tercatat deflasi sebesar 0,18% (mtm), sehingga secara tahunan inflasi IHK menurun menjadi 2,13% (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,51% (yoy).
Berdasarkan data transaksi 29 Juli – 1 Agustus 2024, nonresiden tercatat net beli Rp10,27 triliun terdiri dari beli neto Rp5,77 triliun di pasar SBN, beli neto Rp2,19 triliun di SRBI dan beli neto Rp2,31 triliun di saham.
===
Isyu ancaman resesi ekonomi global kembali mengemuka di tengah membandelnya tekanan inflasi menjelang rencana pelonggaran kebijakan moneter bank sentral dunia. Isyu lain, panasnya situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah dan sejumlah negara lainnya bisa begitu menggerakkan pasar. Kita melihat bahwa faktor fundamental ekonomi serta politik begitu signifikan dalam memengaruhi pasar. Bagi investor lokal yang, katakanlah, bukan berlatar belakang pendidikan ekonomi kadang tidak mudah untuk memahami dinamika berbagai indikator perekonomian dan yang terkait tersebut.
Kendala itu bukan merupakan masalah kalau Anda terus menyimak berita dan analisis pasar di vibiznews.com. Banyak orang telah mengakuinya. Terima kasih tetap bersama kami karena kami hadir demi mendukung sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting