Rencana Akuisisi MNC Bank dan Nobu Akankah Berlanjut

167
Rencana Akuisisi MNC Bank dan Nobu Akankah Berlanjut
Sumber: OJK

 

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Rencana merger antara PT Bank MNC International Tbk. (BABP) atau MNC Bank dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) atau Bank Nobu, masih belum terlihat bentuknya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mengharapkan peleburan kedua bank tersebut akan tetap terlaksana sesuai komitmen sebelumnya.

Namun, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan untuk menyatukan dua bank, yang memiliki karakteristik bisnis dan budaya perusahaan yang berbeda perlu dilakukan secara berhati-hati.

“Sehingga nantinya menghasilkan sinergi bank yang sehat serta mampu berkembang secara berkelanjutan pasca merger,” ujar Dian dalam keterangan resminya, dikutip Senin (12/8/2024).

Ia membeberkan, secara individual kondisi dan kinerja MNC Bank dan Bank Nobu saat ini masih relatif baik. Dengan permodalan yang sudah di atas ketentuan minimum.

Sebagai informasi, rencana peleburan kedua bank ini mulanya diumumkan Dian pada awal tahun 2023. Ini sebagai imbas dari keduanya belum memenuhi modal inti minimum Rp3 triliun pada saat itu.

Saat ini, Dian mengungkapkan upaya terbaru yang sudah dilakukan MNC Bank dan Bank Nobu adalah transaksi cross ownership antara kedua entitas grup usaha kedua bank masing-masing sebesar 10%.

Ia juga mengakui bahwa sampai saat ini, kedua bank belum melaporkan arah pengembangan bisnis ke depan. Walaupun secara individual mereka melaporkan perkembangan bisnis seperti biasa kepada otoritas.

Dian menambahkan, OJK belum menetapkan batas waktu tertentu yang rigid atas merger kedua bank tersebut. Namun tentunya akan mendiskusikan kerangka waktuNya dengan manajemen dan PSP (pemegang saham pengendali) kedua bank.

Sebagai informasi, berdasarkan data KSEI per 8 Mei 2024, entitas usaha MNC Grup, PT MNC Land Tbk (KPIG), melepas 4,44 miliar saham BABP atau setara 6,82%.

Saham yang dilepas itu berpindah ke entitas usaha Grup Lippo, PT Prima Cakrawala Sentosa, menjadi kepemilikan saham BABP perdananya.
Sementara itu, Prima Cakrawala Sentosa melepas 747,84 juta NOBU atau sebesar 10%. Saham yang dilepas itu berpindah ke KPIG.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting