(Vibiznews – Index) Bursa saham Korea Selatan berakhir naik tipis pada hari Selasa menjelang rilis data inflasi AS minggu ini untuk mengukur arah kebijakan moneter Federal Reserve.
Indeks Kospi naik 3,2 poin, atau 0,12 persen, menjadi 2.621,50.
Volume perdagangan sedikit tipis pada 372,2 juta saham senilai 8,8 triliun won (US$6,4 miliar), dengan jumlah saham yang merugi lebih banyak daripada saham yang menang 561 berbanding 322.
Investor asing membeli 131,9 miliar won saham lokal, mengimbangi aksi jual gabungan sebesar 90,7 miliar won oleh investor ritel dan institusi.
Pada hari Senin, Wall Street ditutup bervariasi, karena investor menunggu data Indeks Harga Produsen (PPI), Indeks Harga Konsumen (IHK) dan penjualan ritel AS yang akan dirilis akhir minggu ini, yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Raksasa teknologi Samsung Electronics naik 0,79 persen menjadi 76.100 won, dan saingannya pembuat chip SK Hynix melonjak 2,77 persen menjadi 181.900 won, mengikuti kenaikan semalam raksasa chip AI AS Nvidia.
Perusahaan keuangan juga optimis, dengan KB Financial naik 2,55 persen menjadi 84.600 won dan Shinhan Financial naik 2,59 persen menjadi 55.500 won.
Samsung Life Insurance melonjak lebih dari 4,79 persen menjadi 94.000 won.
Krafton, pengembang gim Korea Selatan di balik game laris global PUBG: Battlegrounds, melonjak 12,97 persen menjadi 331.000 won menyusul kejutan laba pada kuartal kedua.
Sektor makanan juga menguat, dengan CJ Cheiljedang naik 3,06 persen menjadi 370.000 won dan Nongshim naik 2,7 persen menjadi 437.500 won.
Namun, perusahaan bio besar mengalami penurunan, dengan Samsung Biologics turun 1,16 persen menjadi 939.000 won dan Celltrion turun 3,65 persen menjadi 192.700 won.
Perusahaan pengiriman barang HD Hyundai Heavy juga turun 2,64 persen menjadi 216.500 won.
Operator portal internet teratas Naver turun 2,43 persen menjadi 156.400 won, dan Kakao, operator layanan pesan seluler teratas di negara itu, turun 1,89 persen menjadi 36.400 won.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Korea Selatan diperkirakan akan bergerak naik dengan proyeksi perlambatan data indeks harga produsen Juli AS yang dapat menguatkan bursa Wall Street. Namun jika bursa Wall Street ditutup turun, akan memberikan sentimen bearish bagi bursa Korea Selatan.