(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir naik pada akhir pekan hari Jumat terdukung kemerosotan dolar AS setelah pernyataan dovish ketua The Fed memperkuat penurunan suku bunga The Fed bulan September.
Harga emas spot berakhir naik 1,10% pada $2.511,88 per ons.
Harga emas berjangka AS berakhir naik 1,18% pada $2.546,3 per ons.
Kenaikan harga emas di akhir pekan membawa kenaikan mingguan dalam harga emas. Secara mingguan harga emas spot naik 0,18% dan emas berjangka AS naik 0,33%.
Harga emas membukukan kenaikan setelah kemerosotan indeks dolar pada hari Jumat ke level terendah dalam 13 bulan.
Logam mulia melesat ke level tertingginya hari Jumat karena komentar dovish dari Ketua Fed Powell, yang mengisyaratkan suku bunga yang lebih rendah ketika ia mengatakan waktunya telah tiba bagi untuk menyesuaikan kebijakan.
Selain itu, imbal hasil obligasi global yang lebih rendah pada hari Jumat mendukung logam mulia.
Dukungan lainnya dari komentar dovish anggota Dewan Gubernur ECB Vujcic positif bagi permintaan emas sebagai penyimpan nilai ketika ia mengatakan ECB memiliki ruang untuk memangkas suku bunga karena inflasi mendekati 2%.
Terakhir, permintaan safe haven untuk logam mulia tetap kuat dengan kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah.
Namun kekuatan pasar saham hari Jumat mengekang sebagian permintaan safe haven untuk logam mulia.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan terdukung prospek peningkatan penurunan suku bunga The Fed bulan September. Namun jika di awal pekan dolar AS meningkat dengan terealisirnya peningkatan data Durable Goods Orders Juli AS, akan dapat menekan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $2.560-$2.574. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $2.526-$2.506.