(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Pasar keuangan di minggu lewat ini bullish, dengan IHSG kembali mencetak rekor tertinggi barunya.
- Capital inflow mengalir deras, sekitar Rp15,9 triliun dalam seminggu menurut data BI.
- BI mempertahankan BI Rate pada level 6,25%.
- Sentimen global saat ini adalah semakin kuatnya prospek pemangkasan bunga the Fed mulai September untuk beberapa kali.
Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 26-30 August 2024.
===
Minggu yang baru lewat IHSG di pasar modal Indonesia terpantau berakhir menguat cukup signifikan dan sempat mencetak rekor tertinggi lagi di pekan keduanya, dalam pasar yang uptrend, dipimpin antara lain sektor industri dan emiten perbankan, setelah sempat dikoreksi oleh gejolak politik dalam negeri terkait revisi UU Pilkada. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya juga positif. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 1,51%, atau 112,208 poin, ke level 7.544,298. Untuk minggu berikutnya (26-30 Agustus 2024), IHSG kemungkinan akan terkoreksi profit taking sejenak dan kembali uptrend, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.595 dan 7.614. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.372, dan bila tembus ke level 7.181.
Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan berlalu lanjut bullish di minggu keempatnya dan sempat bertengger di sekitar level 8 bulan tertingginya, di antara BI Rate yang dipertahankan pada 6,25% serta menguatnya ekspektasi pemangkasan bunga the Fed pada September nanti, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir menguat 0,82% atau 128 poin ke level Rp 15.568. Sementara, dollar global bearish di pekan kelimanya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan bias melemah, atau kemungkinan rupiah masih menguat di awal pekan dan kemudian sempat terkoreksi profit taking, dalam range antara resistance di level Rp15.747 dan Rp Rp15.985, sementara support di level 15.424 dan Rp15.409.
Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yield obligasi dan berakhir ke 6,628% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury terpantau terkoreksi di pekan keduanya.
===
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Agustus 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik didukung oleh permintaan domestik dan ekspor. Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2024 tercatat sebesar 5,05% (yoy), terutama didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2024 berada dalam kisaran 4,7-5,5%.
Berdasarkan data transaksi 19 – 22 Agustus 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp15,91 triliun terdiri dari beli neto sebesar Rp11,45 triliun di pasar SBN, Rp4,13 triliun di pasar saham dan Rp0,33 triliun di SRBI.
===
Sejumlah pelaku pasar adakalanya menghadapi masa-masa panik di tengah situasi tekanan pasar. Kadang-kadang investor bisa bereaksi secara sepertinya kurang logis atau over-reactive. Apapun itu, tidak mudah bereaksi bahkan secara logis pun pada saat pasar sedang heboh, gonjang-ganjing dan panik. Ini, antara lain, menunjukkan kuatnya fenomena psikologis dalam pasar, baik dalam individu per investor maupun di level pasar secara universal yang bisa disebut sebagai “psikologi pasar”. Di tengah kepanikan pasar demikian, ada saja investor yang bisa diuntungkan, lalu profit taking di posisi overbought-nya. Bagaimana pun, tidak mudah untuk mengikuti, memahami, apalagi memanfaatkan gejolak pasar yang naik turun.
Jangan khawatir, Vibiznews.com adalah ahlinya untuk membantu menganalisis pasar bagi Anda dan memetik keuntungan dari dinamikanya. Mungkin Anda telah membuktikannya juga sebelum ini. Terima kasih telah bersama kami, ketahuilah kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting