(Vibiznews – Index) – Mayoritas bursa saham global berhasil mengakhiri perdagangan bulan Agustus yang penuh gejolak dengan kuatnya ekspektasi penurunan suku bunga Fed pada bulan September.
Banyak indeks utama bursa saham global akhiri perdagangan bulan Agustus dengan performa bulanan yang cukup kuat melanjutkan gain bulan sebelumnya, kecuali di bursa kawasan Asia Pasifik.
Bursa saham kawasan Asia Pasifik menutup perdagangan bulan Agustus dengan mixed, dimana pelemahan sepanjang bulan terjadi pada saham Australia ASX200, saham Kospi dan saham Tiongkok.
Sentimen yang mengangkat bursa global akhir pekan ini datang dari rilis data ekonomi AS yang kuat seperti perkiraan kedua PDB AS Q2-2024 serta data PCE Indeks acuan Fed, dimana kedua data ini memperkuat dipangkasnya suku bunga Fed bulan depan.
Lihat: Saham Wall Street Kembali Berjaya Pada Bulan Agustus, 4 Bulan Berturut Cetak Gain
Sentimen ini bisa menjadi pondasi yang kuat bagi penggerak perdagangan bulan September selain beberapa penggerak lainnya.
Seperti yang sudah diketahui, bursa saham global anjlok tajam di awal minggu bulan Agustus karena investor mencerna kemungkinan resesi AS, berakhirnya rally saham teknologi AS, dan penguatan yen yang mengejutkan tiba-tiba.
Gejolak Bursa Saham Global Pekan Pertama Agustus
Perdagangan saham global mulai jatuh pada perdagangan hari Jumat (2/8/2024) menyusul rilis data kinerja pasar tenaga kerja AS atau Non Farm Payrolls yang menekan saham Wall Street.
Imbas sentimen kerugian Wall Strert tersebut memicu aksi jual saham pada pembukaan pasar saham Asia hari Senin (5/8/2024). Indeks Nikkei Jepang mengalami guncangan hebat dengan anjlok 12%, alami penurunan terburuknya sejak tahun 1987.
Lihat: Bursa Jepang Senin Ditutup Anjlok Terendah 9 Bulan, Terburuk Sejak Black Monday 1987
Gejolak yang terjadi di Nikkei diikuti oleh indeks saham utama kawasan Asia Pasifik lainnya seperti Kospi (-8,77%), Hang Seng (-1,76%), Shanghai (-1,54%) dan juga Australia ASX200 (-2,53).
Menjalar juga ke bursa saham Eropa utama dengan indeks saham Jerman DE40 (-1,54%), saham Perancis (-1,89%) dan saham Inggris FTSE100 (2,50%).
Bursa saham AS di Wall Street tidak luput dari gejolak tersebut dengan Dow Jones anjlok 1,9%, S&P500 dan Nasdaq Composite anjlok sekitar 3% lebih rendah.
Lihat: Bursa Wall Street Senin Berakhir Merosot Dipimpin Saham MegaCap
Namun gejolak yang merugikan mayoritas indeks saham utama global tersebut berhasil diredam dengan gain yang signifikan pada pekan-pekan berikutnya.
Kekuatan Saham Global Keluar dari Gejolak Bulan Agustus
Bursa Wall Street Meskipun terjadi kejatuhan di awal Agustus, beberapa minggu kemudian menunjukkan pemulihan, didorong oleh laporan pendapatan perusahaan yang kuat, terutama di sektor teknologi, dan indikator ekonomi yang positif seperti meningkatnya penjualan ritel dan menurunnya klaim pengangguran. Faktor-faktor ini meredakan kekhawatiran akan resesi dan mendukung rencana Fed turunkan suku bunganya.
Bursa Saham Eropa Indeks mayoritas saham utama kawasan Eropa cetak gain yang cukup kuat sepanjang bulan Agustus didukung oleh data inflasi yang mereda dan ekspektasi penurunan suku bunga dari Bank Sentral Eropa (ECB). Indeks saham utama Jerman, mencapai rekor tertinggi baru karena data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan.
Kinerja kuat saham ini mampu menghadapi tekanan dari data ekonomi seperti data kemerosotan manufaktur yang sedang berlangsung di Jerman yang telah menyeret turun pertumbuhan Zona Euro secara keseluruhan. PDB Eurozone Q@-2024 tumbuh moderat sebesar 0,3%.
Bursa saham Asia Pasifik Pada bulan Agustus 2024, pasar saham di kawasan Asia-Pasifik menunjukkan kinerja yang beragam, yang mencerminkan beragamnya kondisi ekonomi di seluruh kawasan tersebut.
Kekuatan secara bulanan hanya terlihat pada Nikkei, Hang Seng dan kawasan Asia Tenggara diwakili dengan IHSG Indonesia. Sebaliknya indeks yang tertekan sepanjang Agustus seperti Australia, Tiongkok dan Kospi.
Bursa Tiongkok tertekan karena kekhawatiran ekonomi yang berkelanjutan pasca data ekonomi yang lemah dan transisi dari ketergantungan real estat ke sektor lain kurang menggembirakan.
Penurunan Suku Bunga Bank Sentral Dunia Jadi Potensi Kuat di Bulan September
Pada bulan September beberapa bank sentral besar diperkirakan akan mengubah kebijakan mereka dengan memangkas suku bunganya yaitu Federal Reserve AS, BOE (bank Sentral Inggris) dan ECB (Bank Sentral Eropa).
Federal Reserve, yang dipimpin oleh Jerome Powell, telah mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga, dengan alasan fokus untuk mendukung pasar tenaga kerja karena inflasi terus mereda.
Demikian pula, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England juga diharapkan untuk mengikuti jejak Fed, dimana beberapa komentar terakhir dari pejabat kedua bank ini penurunan suku bunga merangsang pertumbuhan dalam lingkungan ekonomi yang sedang lesu.
Proyeksi Indeks Saham Global Pada Bulan September 2024
Kebijakan beberapa bank sentral utama yang akan mengubah kebijakannya menjadi longgar pada bulan September memberikan sentimen positif bagi perdagangan bursa saham global pada bulan tersebut. Dibawah ini merupakan tabel kisaran resisten dan support dari indeks saham global utama.