IHSG Menguat 0,51%, IHSG Kembali Menyentuh ke Level 7.700

213
IHSG Hari Ini Dibuka Menguat 0,72 % Jelang Keputusan BI-Rate Hari ini
Vibizmedia Photo

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada perdagangan Kamis (5/9). Mengutip RTI pukul 09.04 WIB, indeks naik 0,51% atau 38,768 poin ke level 7.711,664.

IHSG pun kembali menyentuh level psikologis 7.700. Tercatat 226 saham naik, 98 saham turun, dan 189 saham stagnan. Total volume perdagangan mencapai 861 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 505 miliar.

Sebanyak 10 indeks sectoral menopang langkah IHSG pada pagi ini. Tiga sector dengan kenaikan tertinggi yakni IDX-Finance 1,25%, IDX-Cyclic 0,90%, dan IDX-Infra 0,80%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan sesi I Kamis (5/9/2024). Meski diwarnai sentimen pasar global yang masih memburuk setelah dirilisnya data lowongan kerja di Amerika Serikat (AS) yang mengalami penurunan.

Laporan Job Openings and Labor Turnover Summary (JOLTS) turun ke titik terendah sejak Januari 2021 atau 3,5 tahun pada Juli 2024. Kondisi ini menunjukkan pasar tenaga kerja sudah mendingin. Survei JOLTS menghitung lowongan kerja dan pemutusan hubungan kerja, termasuk jumlah pekerja yang secara sukarela berhenti dari pekerjaan.

Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan penyerapan lowongan kerja pada Juli mencapai 7,673 juta. Angka ini lebih rendah dari 8,1 juta seperti ekspektasi pasar.

Turunnya jumlah lowongan kerja AS memicu kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi AS. Hal ini pun juga menunjukkan suku bunga bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang tinggi sudah berdampak terhadap pasar tenaga kerja AS.

Kondisi ini bisa mendorong The Fed untuk segera memangkas suku bunga agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi AS dengan menuju era suku bunga rendah.

Karena data tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan utama The Fed dalam menentukan kebijakan. Dengan melihat pasar tenaga kerja AS yang kini mendingin dengan cepat, pemangkasan suku bunga bisa diharapkan datang lebih cepat.

Jika hal ini terjadi maka pasar saham Indonesia diharapkan bisa mendapat keuntungan dari aliran dana asing yang meninggalkan AS. Karena, investasi di AS atau berdenominasi dolar AS menjadi kurang menarik setelah suku bunga turun.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting