(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Pasar keuangan di minggu lewat ini lanjut bullish, dengan IHSG mencetak rekor barunya selama 4 pekan dan rupiah rally 6 minggu.
- Inflasi IHK Agustus 2024 tercatat relatif stabil sebesar 2,12% (yoy).
- Cadangan devisa Indonesia Agustus meningkat mencapai rekor tertinggi sebesar 150,2 miliar dolar AS.
- Sentimen global saat ini adalah estimasi pemangkasan bunga the Fed yang mungkin akan agresif.
- Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang adalah keyakinan konsumen di hari Senin, serta data penjualan retail pada Selasa nanti.
Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 9-13 September 2024.
===
Minggu yang baru lewat IHSG di pasar modal Indonesia terpantau berakhir menguat signifikan dan mencetak rekor tertinggi lagi di pekan keempatnya, ditopang rilis cadangan devisa RI yang mencapai rekor, dipimpin antara lain sektor keuangan dengan emiten bank besar. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya dalam koreksi. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 2,35%, atau 177,548 poin, ke level 7.721,846. Untuk minggu berikutnya (9-13 September 2024), IHSG kemungkinan akan terkoreksi profit taking sejenak namun tetap uptrend, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.753 dan 7.800. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.460, dan bila tembus ke level 7.386.
Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan berlalu lanjut bullish di minggu keenamnya dan menghampiri sekitar level 12 bulan tertingginya, di antara bertambahnya ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed yang lebih agresif, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir menguat 0,69% atau 107 poin ke level Rp 15.380 per USD. Sementara, dollar global berupaya rebound dari bearish 5 pekannya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan lebih bias menurun, atau kemungkinan rupiah dalam konsolidasi dan bias menguat ke arah setahun tertingginya, dalam range antara resistance di level Rp15.583 dan Rp Rp15.759, sementara support di level 15.295 dan Rp15.215.
Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau stabil secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun tipis yield obligasi dan berakhir ke 6,603% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury terpantau kembali terkoreksi.
===
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, IHK Agustus 2024 tercatat deflasi sebesar 0,03% (mtm), sehingga secara tahunan tercatat relatif stabil sebesar 2,12% (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,13% (yoy).
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2024 tercatat sebesar 150,2 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2024 sebesar 145,4 miliar dolar AS. Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, penerimaan devisa migas, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Berdasarkan data transaksi 2 – 5 September 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp2,49 triliun terdiri dari beli neto Rp2,65 triliun di pasar SBN dan Rp2,24 triliun di pasar saham, serta jual neto sebesar Rp7,38 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
===
Dinamika pasar terus bergerak secara aktif, naik turun di pasar investasi. Ancaman datangnya resesi global serta tensi geopolitik Timur Tengah telah mengkhawatirkan dunia, menyisakan kebingungan pasar untuk bagaimana menyikapinya. Sementara itu, momen dimulainya pelonggaran kebijakan moneter the Fed dan bank-bank sentral global serta seberapa besar kecepatannya telah mengaburkan pilihan investasi yang cerdas.
Kalau Anda tidak punya waktu banyak kesempatan untuk mengikuti dan mengartikan pergerakan pasar demikian, Vibiznews.com dapat membantu Anda sepenuhnya serta memanfaatkannya untuk keputusan investasi yang lebih akurat. Terima kasih telah bersama kami karena mengingat kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting


