Inflasi AS Secara Umum Mereda; Menguatkan Pemotongan Suku Bunga The Fed 25 Basis Poin

411

(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global terus mencermati dua data penting yang akan dapat mempengaruhi besaran pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan tanggal 18-19 September 2024 ini, yaitu data tenaga kerja AS dan data inflasi AS.

Setelah pelemahan data tenaga kerja AS pada pekan lalu,  dimana data lowongan pekerjaan AS dan ADP Employment Change bulan Agustus, serta data Non Farm Payrolls AS bulan Agustus di bawah perkiraan pasar, membuat proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin sempat menguat. Namun pemangkasan suku bunga lebih dalam mereda setelah tingkat pengangguran AS Agustus stabil dan Tingkat upah AS bulan Agustus meningkat, memicu penguatan data tenaga kerja AS.

Namun pasar masih terus mencermati data inflasi AS pekan ini sebelum keputusan suku bunga The Fed pekan depan ini, yang sangat menentukan apakah semakin memperkuat pemangkasan suku bunga The Fed 50 basis poin atau 25 basis poin?

Inflasi Harga Konsumen AS Bulan Agustus Mereda

Data inflasi harga konsumen AS secara umum mereda pada bulan Agustus.

Inflasi harga konsumen AS bulan Agustus secara tahunan mencapai titik terendah dalam tiga tahun, dimana harga konsumen naik 2,5% pada bulan Agustus dari tahun sebelumnya, turun dari 2,9% pada bulan Juli. Itu adalah penurunan tahunan kelima berturut-turut dan yang terkecil sejak Februari 2021.

Secara bulanan, inflasi naik 0,2%, sesuai perkiraan dan sama seperti bulan sebelumnya.

Inflasi inti yang tidak termasuk biaya pangan dan energi yang fluktuatif, naik 3,2% pada bulan Agustus dari tahun lalu, sama seperti pada bulan Juli.

Secara bulanan, inflasi inti naik 0,3%, sedikit meningkat dari kenaikan 0,2% pada bulan Juli.

Lihat : Inflasi AS Agustus Secara Tahunan Turun Terendah 3 Tahun, Inflasi Inti Bulanan Meningkat; Picu Pemangkasan Suku Bunga Fed 25 bp

Inflasi Harga Produsen Bervariasi

Indeks harga produsen naik sebesar 0,2% pada bulan Agustus, para ekonom memperkirakan harga produsen akan naik sedikit sebesar 0,1%.

Sedangkan indeks harga produsen tahunan melambat menjadi 1,7% pada bulan Agustus dari 2,1%  pada bulan Juli.

Untuk indeks harga produsen inti, yang tidak termasuk harga untuk makanan, energi dan layanan perdagangan, naik sebesar 0,3% untuk bulan kedua berturut-turut.

Sedangkan indeks harga produsen inti secara tahunan 2,4% pada bulan Agustus, di bawah perkiraan 2,5%.

Dengan data indeks harga konsumen AS yang secara umum mereda dabn indeks harga produsen AS bervariasi, diperkirakan akan semakin memperkuat pmemangkasan suku bunga The Fed 25 basis poin.

Proyeksi Pemangkasan Suku Bunga The Fed 25 Basis Poin Menguat

Perhatian pasar pekan datang akan fokus kepada pertemuan Federal Reserve 18-19 September 2024 di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga.

Pasar saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin sebesar 59% dan peluang penurunan sebesar 50 basis poin sebesar 41% pada pertemuan The Fed bulan September, menurut alat FedWatch milik CME Group.

Bagaimanakah pengaruh prospek pemangkasan suku bunga The fed 25 basis poin bagi pasar perdagangan investasi global?

 

Pasar Forex

Dari pasar Forex, Dolar AS bergerak lemah dengan menguatnya prospek pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan FOMC bulan September ini. Pelemahan dolar AS menekan mata uang Yen dan Euro.

Jika prospek pemangkasan suku bunga The Fed 25 basis poin terus menguat, akan menekan mata uang dolar AS. Dengan pelemahan dolar AS akan semakin menguatkan mata uang saingannya.

Pasar Index

Selanjutnya dari pasar Index, bursa Wall Street berakhir positif setelah data inflasi harga produsen AS bervariasi dan memperkuat pemangkasan suku bunga The Fed 25 basis poin. Bursa Asia berakhir mixed dan Bursa Eropa bergerak positif mencermati perkembangan prospek pemangkasan suku bunga The Fed.

Jika prospek pemangkasan suku bunga The Fed 25 basis poin terus menguat, akan menguatkan bursa saham Wall Street, dan memberikan dorongan positif bagi bursa saham global termasuk bursa Asia dan Eropa.

Pasar Komoditas

Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak naik terpicu pelemahan dolar AS. Demikian juga harga minyak bergerak naik terdukung pelemahan dolar AS dan gangguan produksi di Teluk Mexico.

Jika prospek pemangkasan suku bunga The Fed 25 basis poin terus menguat, dan menekan dolar AS, akan menguatkan pasar komoditas seperti emas dan minyak.