(Vibiznews – Economy) Pertemuan dewan kebijakan bank sentral Jepang (Bank of Japan) hari kedua – Jumat (20/9/2024) memutuskan dengan suara bulat tidak mengubah suku bunga acuannya.
Bank of Japan (BoJ) mempertahankan suku bunga acuannya tetap pada 0,25%, yang merupakan suku bunga tertinggi sejak tahun 2008.
BOJ beralasan karena ekonomi negara itu terus mengalami pemulihan moderat, dimana konsumsi swasta telah mengalami peningkatan moderat meskipun terjadi kenaikan harga, sementara tingkat lapangan kerja dan pendapatan telah meningkat.
Investasi bisnis juga mengalami peningkatan karena laba perusahaan yang lebih tinggi, kata BOJ.
Namun, ekspor, produksi industri, dan investasi publik tetap datar sementara investasi perumahan melemah menurut BOJ.
Dalam hal harga, indeks harga konsumen (IHK) secara yoy, tidak termasuk makanan segar, naik antara 2,5% dan 3% karena harga jasa yang lebih tinggi. Ekspektasi inflasi juga naik pada tingkat moderat.
Bank sentral memperkirakan pertumbuhan akan tetap di atas tingkat potensial Jepang dan IHK akan meningkat hingga tahun fiskal 2025.
Keputusan BOJ hari ini menggarisbawahi bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut setelah menaikkannya 2 kali awal tahun ini, pada bulan Maret dan Juli.
BOJ juga membutuhkan lebih banyak waktu untuk memantau pasar keuangan di tengah pandangan hawkish dari beberapa anggota dewan.
BOJ telah lama mempertahankan suku bunga mendekati atau di bawah nol, karena berupaya memacu inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan stimulus moneter yang besar-besaran.