Data PMI Manufaktur AS Masih Kontraksi, Bisnis Sektor Jasa AS Juga Melemah

380
wall street
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Economy) – S&P Global melaporkan kinerja bisnis sektor manufaktur dan jasa Amerika Serikat periode bulan September menurut data flash hari Senin (23/9/2024).

Dari laporan tersebut menunjukkan kinerja yang lemah, dimana sektor manufaktur masih di posisi kontraksi hingga mencapai titik terendah dalam 15 bulan dan indikator sektor jasa menunjukkan tanda-tanda melemah.

Data flash atau estimasi awal untuk PMI Jasa AS  turun ke 55,4 pada September 2024, sedikit melampaui ekspektasi pasar sebesar 55,3 dan turun dari 55,7 pada Agustus.

Untuk sektor jasa, arus masuk bisnis baru tetap kuat meskipun sedikit di bawah level tertinggi dalam 27 bulan pada Agustus. Data pesanan ekspor juga meningkat dengan kecepatan yang lebih tinggi, sementara pesanan yang tertunda hanya mengalami sedikit peningkatan.

Meskipun indikator-indikator tersebut positif, keyakinan bisnis melemah karena meningkatnya kekhawatiran atas prospek ekonomi dan permintaan di masa mendatang.

Ketenagakerjaan di sektor jasa menurun, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya, karena perusahaan menghadapi kesulitan dalam mengganti staf yang keluar dan tetap tidak yakin tentang kondisi di masa mendatang.

Selain itu, inflasi harga jual naik ke level tertinggi dalam enam bulan, melampaui rata-rata sebelum pandemi, yang terutama didorong oleh meningkatnya tekanan upah.

Untuk sektor manufaktur, data flash PMI Manufaktur turun ke 47 pada September 2024 dari 47,9 pada bulan sebelumnya, berbeda dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan akan naik ke 48,5. Merupakan bulan ketiga berturut-turut kontraksi aktivitas pabrik AS pada laju tertajam dalam lebih dari satu tahun.

Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan tertajam dalam pesanan baru untuk barang sejak Desember 2022, yang menggarisbawahi momentum pesimis bagi produsen barang AS dan mendorong produksi turun untuk bulan kedua berturut-turut.

Permintaan input yang menurun mendorong waktu pengiriman menjadi lebih pendek ke level terendah sejak Februari, yang menunjukkan kapasitas cadangan di seluruh rantai pasokan.

Akibatnya, kebutuhan kapasitas yang lebih rendah membuat produsen barang kehilangan pekerjaan terbanyak sejak Juni 2020.

Dari sisi harga, inflasi input manufaktur menurun ke level terendah 6 bulan di tengah harga energi yang lebih rendah dan berkurangnya tekanan harga rantai pasokan.