(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka cenderung menguat pada awal perdagangan sesi I Jumat (11/10/2024).
Di mana sentimen dari eksternal kembali akan mewarnai pergerakan pasar saham RI. Dimulai dari Timur Tengah hingga hasil dari Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS).
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,45% ke posisi 7.513,65. Kemudian pukul 9.08 WIB, IHSG menguat lagi 38,498 poin atau 0,51% menjadi 7.518,578.
Penguatan IHSG ini ditopang hampir seluruh indeks sektoral. Indeks dengan penguatan terbesar dicetak IDX Sektor Properti & Real Estate yang menguat 1,18% di pagi ini.
Berikutnya, IDX Sektor Energi, IDX Sektor Barang Baku, IDX Sektor Infrastruktur, IDX Sektor Kesehatan dan IDX Sektor Barang Konsumen Primer.
Selanjutnya, IDX Sektor Teknologi, IDX Sektor Keuangan, IDX Sektor Keuangan, IDX Sektor Perindustrian dan IDX Sektor Transportasi dan Logistik.
Sementara itu, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer menjadi satu-satunya sektoral yang melemah setelah turun 0,09% di pagi ini.
Hasil pemantauan pagi ini, nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 441 miliar. Dengan volume transaksi mencapai 1 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 47.118 kali.
Pergerakan IHSG pada hari ini masih diwarnai oleh sentimen dari eksternal. Dimulai dari perkembangan terbaru konflik geopolitik Timur Tengah hingga hasil dari IHK AS periode September 2024.
Situasi Timur Tengah makin membara di tengah kemungkinan pecahnya perang antara Israel dan Iran. Meski demikian, perkembangan terbaru muncul, yang menyeret Arab Saudi di dalamnya.
Pangeran Arab, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salam (MBS) dilaporkan mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi. Pertemuan dilakukan di Riyadh, Rabu waktu setempat, sebagaimana dilaporkan media pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA).
Mengutip Reuters, Kamis kemarin, kedua sosok tersebut bertemu untuk membicarakan permasalahan kawasan. Arab Saudi sendiri memang telah melakukan pendekatan ke Iran selama beberapa tahun terakhir, untuk meredam meningkatnya tensi walau tetap sulit.
Sementara itu dari AS, tingkat inflasi tahunan yang dapat diukur dari IHK di AS melambat selama enam bulan berturut-turut.
Hingga menjadi 2,4% pada September 2024, terendah sejak Februari 2021, turun dari 2,5% pada Agustus. Namun, angka ini lebih tinggi dari perkiraan sebesar 2,3%. Angka tahunan ini adalah yang terendah sejak Februari 2021.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting