Bagaimana Krisis Politik Prancis Pengaruhi Pasar Keuangan Eropa

186

(Vibiznews – Economy) – Prancis alami krisis poltik yang cukup rumit pekan ini dengan digulingkannya pemerintahan dibawah Perdana Menteri Michel Barnier melalui mosi tidak percaya di Majelis Nasional.

Perdana Menteri Michel Barnier dipaksa mengundurkan diri dalam 48 jam setelah kalah dalam mosi tidak percaya  pada hari Rabu (4/12/2024).  Penggulingan pemerintahan Barnier merupakan peristiwa bersejarah, ini adalah kedua kalinya di bawah Republik Kelima sejak tahun 1962, pemerintahan Prancis digulingkan melalui mosi tidak percaya.

Namun krisis politik yang terjadi di Prancis tersebut tidak memberikan kepanikan pada pasar keuangan di negara tersebut karena pasca krisis politik ini kondisi bursa saham Prancis dalam indeks CAC40 menguat. Bagaimana dampaknya terhadap pasar keuangan Eropa pada umumnya?

Memahami Krisis Politik di Prancis

Krisis politik di Prancis bermula sejak Perdana Menteri Prancis Michel Barnier secara kontroversial mengajukan Undang-undang anggaran keuangan tahun 2025 tanpa pemungutan suara.

Namun sesuai dengan UU Konstitusi Prancis, anggota parlemen diberikan kesempatan menolak anggaran pemerintah PM Michel Barnier dalam Majelis Nasional pada hari Rabu (4/12/2024).

Dan seperti yang sudah diperkirakan pasar bahwa anggaran tersebut ditolak dan pemerintah diruntuhkan oleh mosi tidak percaya, yang diloloskan oleh partai sayap kanan dan juga kiri.

Sebagai informasi, rancangan anggaran pemerintah tahun 2025 yang diajukan Barnier mencakup kenaikan pajak sebesar €20 miliar (£16,5 miliar) di samping pemotongan belanja publik sebesar €40 miliar.

Selain itu RUU yang menyusun anggaran tersebut harus disetujui pada akhir tahun 2024  meskipun ada beberapa konsesi pemerintah.

Tujuan utama Barnier dalam anggaran tersebut adalah memulihkan keuangan negara Prancis yang sedang kacau – termasuk defisit anggaran tahun 2023 sebesar 5,5% dari PDB yang diproyeksikan akan meningkat lebih jauh menjadi 6,1% dari PDB tahun ini, hampir dua kali lipat dari maksimum yang di zona euro. Dapat dilihat pada grafik dibawah.

Grafik Defisit Anggaran Pemerintah Prancis

Pasca penggulingan pemerintahan tersebut, Presiden Prancis Macron telah mengumumkan akan segera mencari pengganti posisi Perdana Menteri yang baru dan pejabat sementara masih diberikan kepada Michel Barnier.

Macron juga sampaikan tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Presiden Prancis hingga tahun 2027, sebagai respon dari desakan partai oposisi untuk pengunduran dirinya sebagai solusi krisis di negara anggota Eurozone tersebut.

Dampak Krisis Politik Prancis Terhadap Bursa Saham

Krisis politik yang terjadi di Prancis hingga penggulingan pemerintahan PM  Michel Barnier tidak memberikan kepanikan pada bursa saham domestik atau Paris Bourse.

Sebaliknya pasar tenang dan perdagangan saham menguat dengan indeks saham CAC 40 bergerak rally hingga cetak posisi tertinggi dalam sebulan pada akhir perdagangan hari Jumat (6/12/2024). Indeks CAC 40 berakhir dengan naik 1,3% menjadi 7,427 setelah rally 6 hari berturut.

                                                    Grafik Pergerakan Harian Indeks Bursa Saham Prancis CAC 40

Namun secara fundamental perdagangan bursa saham Prancis sudah dilemahkan oleh krisis anggaran di Prancis yang telah menekan indeks CAC 40 hingga turun ke posisi terendah sejak awal Agustus pada perdagangan akhir bulan November lalu.

Prancis menghadapi tantangan berat, utang publik yang meningkat lebih dari setengahnya dalam 7 tahun, dari 2 triliun menjadi 3,2 triliun euro. Belum lagi, Prancis memiliki sembilan juta orang yang hidup dalam kemiskinan, peningkatan penutupan pabrik, dan defisit perdagangan luar negeri sekitar seratus miliar euro pada tahun 2023—tanda percepatan deindustrialisasi ekonomi Prancis.

Rally saham Perancis pada pekan ini banyak mendapat sentimen positif dari penguatan saham Wall Street yang dipengaruhi rencana kebijakan Fed memangkas kembali suku bunganya.

Dampak Krisis Politik Prancis Terhadap Pasar Keuangan Eropa

Krisis politik yang sudah dimulai sejak awal pekan ini memberikan tekanan pada kurs Euro sebagai mata uang Eurozone. Pasar mata uang biasanya bereaksi buruk terhadap ketidakpastian politik di negara-negara ekonomi utama seperti Prancis.

Lihat: Forex EURUSD 2 Desember 2024: Kekacauan Politik Prancis Membebani Euro

Kurs euro anjlok cukup signifikan hingga turun 0,75% pada perdagangan awal pekan ini, merupakan pelemahan harian terbesar dalam 2 pekan lebih.

Pelemahan euro tidak berlanjut dikarenakan anjloknya dolar AS terhadap banyak rival utamanya oleh sentimen rencana pamangkasan suku bunga Fed pada pertemuan bulan Desember ini.

Terlihat pada grafik dibawah kurs euro dalam pair EURUSD bergerak kuat pada perdagangan hari Kamis (5/12/2024) dan kemudian terkoreksi oleh rebound dolar AS pada akhir perdagangan Jumat (6/12/2024).

                                                                      Grafik Pergerakan Kurs Euro dalam EURUSD

Terhadap bursa saham kawasan Eropa terpantau bergerak rally pada perdagangan pekan ini dalam indeks gabungan STOXX600, sama dengan pergerakan indeks CAC 40 yang mendapat sentimen positif dari rekor saham Wall Street.

                                                                           Grafik Pergerakan Harian Indeks STOXX 600

Meskipun Prancis kini tidak memiliki pemerintahan atau anggaran untuk tahun depan, tidak memberikan kejutan atau kepanikan yang besar terhadap pasar keuangan kawasan Eropa.

Pasar ditenangkan oleh Komisi Eropa pada hari Kamis (5/12/2024) yang menyatakan pondasi keuangan Prancis dalam kondisi baik meskipun utangnya sangat besar.

Demikian juga Presiden Macron juga menenangkan pasar dengan berjanji untuk menunjuk perdana menteri baru demi mengamankan persetujuan parlemen untuk anggaran 2025.

Namun dalam jangka panjang kondisi politik dan keuangan Prancis ini dapat menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan domestik dan juga kawasan Eropa. Pemerintahan Perancis merupakan pemerintahan minoritas, diangkat oleh Presiden tetapi bertanggung jawab dengan parlemen yang bukan pro pemerintahan. Sehingga permasalahan politik ini diperkirakan terus berlanjut dan menjadi fundamental yang buruk bagi keuangan negara tersebut.