(Vibiznews – Economy) – Pertumbuhan ekonomi Inggris secara bulanan pada periode bulan Oktober dilaporkan kontraksi lanjutan oleh Kantor Statistik Inggris (ONS) pada hari Jumat (13/12/2024).
Ekonomi Inggris menyusut untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Oktober, merupakan penurunan berturut-turut sejak Maret – April 2020.
PDB Inggris turun 0,1% mom pada bulan Oktober 2024, menyusul penurunan serupa pada bulan September dan gagal memenuhi perkiraan pasar untuk ekspansi sebesar 0,1%.
Menurut ONS aktivitas ekonomi terhambat diperkirakan oleh ketidakpastian menjelang anggaran pada 30 Oktober lalu sehingga beberapa sektor bisnis dan konsumen menahan pengeluaran.
Dalam sebuah pernyataannya di media, Menteri Keuangan Rachel Reeves kecewa dengan data kontraksi PDB tersebut dan menyatakan akan menerapkan kebijakan untuk memberikan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Menurut ONS, kontribusi penurunan terbesar berasal dari produksi di industri manufaktur dan konstruksi yang menurun pada bulan Oktober.
Bulan lalu, bank sentral Inggris atau BoE memangkas perkiraan pertumbuhan tahunannya untuk tahun 2024 menjadi 1% dari 1,25% tetapi memperkirakan tahun 2025 yang lebih kuat dengan pertumbuhan 1,5%, yang mencerminkan dorongan jangka pendek bagi ekonomi dari rencana anggaran belanja besar Menteri Keuangan yang baru.
Pertumbuhan ekonomi Inggris tumbuh lambat sejak pandemi. Hanya Jerman, yang juga terpukul keras oleh melonjaknya biaya energi setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang mengalami penurunan yang jauh lebih buruk di antara negara-negara maju terbesar.