(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin siang ini (16/12), terpantau melemah 65,323 poin (0,89%) ke level 7.259,466 setelah dibuka turun ke level 7.270,015.
IHSG bergerak terkoreksi di hari ketiganya ke level 1,5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed di minggu yang ramai rilis kebijakan bank sentral, sambil mencermati Wall Street yang berakhir pekan dengan mixed.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,15% atau 24 poin ke level Rp 16.014, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun terbatas setelah mendatar di sesi global sebelumnya; terkoreksi sedikit dari level 3 minggu tertingginya menjelang pertemuan the Fed yang kemungkinan akan menurunkan suku bunganya lalu lebih mereda di 2025.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.990, serta terpantau bearish di hari keempatnya ke level 4,5 bulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 54,774 poin (0,75%) ke level 7.270,015. Sedangkan indeks LQ45 turun 9,150 poin (1,06%) ke level 856,560. Siang ini IHSG melemah 65,323 poin (0,89%) ke level 7.259,466. Sementara LQ45 terlihat turun 0,60% atau 5,230 poin ke level 860,480.
Tercatat saat ini sebanyak 138 saham naik, 432 saham turun dan 219 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini bias melemah di antaranya Nikkei yang turun 0,17%, dan Hang Seng yang merosot 0,71%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi ke level 1,5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini mixed melemah, sambil mencermati Wall Street yang berakhir pekan dengan mixed.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih di zona merahnya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.530 dan 7.617. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.041, dan bila tembus ke level 6.998.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



