Surplus Neraca Perdagangan November 2024 Meningkat

104
Surplus Neraca Perdagangan November 2024 Meningkat
sumber: Bank Indonesia

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada November 2024 mencapai 4,42 miliar dolar AS. Angka ini meningkat dibandingkan dengan surplus pada Oktober 2024 sebesar 2,48 miliar dolar AS.

Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain. Hal ini dilakukan guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Surplus neraca perdagangan yang lebih tinggi terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas. Neraca perdagangan nonmigas November 2024 mencatat surplus sebesar 5,67 miliar dolar AS. Angka ini meningkat dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya sebesar 4,80 miliar dolar AS.

Perkembangan tersebut sejalan dengan kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai 22,69 miliar dolar AS. Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti nikel dan barang daripadanya.
Maupun ekspor produk manufaktur seperti besi dan baja serta mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya.

Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar November 2024, sebagian komoditas mengalami penurunan. Dengan penurunan terbesar pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$317,9 juta (10,48 persen).

Sementara yang mengalami peningkatan terbesar adalah nikel dan barang daripadanya sebesar US$467,6 juta (87,26 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–November 2024 naik 4,70 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 26,80 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 8,83 persen.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.

Ekspor nonmigas November 2024 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$6,24 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,34 miliar. Dan India US$1,58 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 44,82 persen.

Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$4,09 miliar dan US$1,37 miliar.

Defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun menjadi sebesar 1,25 miliar dolar AS pada November 2024. Hal ini sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor migas.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting