Harga Kopi Naik Curah Hujan Di Brazil Dibawah Rata-rata

63
kopi Arabika, kopi Robusta

(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi Arabika pada penutupan pasar hari Senin naik karena hujan di perkebunan kopi Brazil dibawah rata-rata.

Harga kopi Arabika Maret di ICE New York pada penutupan pasar hari Senin naik $2.25 (0.69%) menjadi $327.25. Harga kopi Robusta Januari di ICE London naik $102 (2.04%).

Harga kopi arabika naik karena curah hujan di bawah rata-rata di Brazil, negara produsen kopi arabika terbesar di dunia.

Somar Meteorologia melaporkan pada hari Senin, curah hujan di area perkebunan kopi, Minas Gerais sebesar  43.6 mm pada minggu lalu atau 83% dari rata-rata.

Harga kopi juga naik karena pengumuman dari Safras & Mercado pada hari Jumat lalu. Perkiraan panen kopi Brazil pada 2025/26 sebesar 62.45 juta kantong turun 5% dari tahun lalu. Saftras juga meramalkan hasil kopi arabika turun 15% menjadi 38.35 juta kantong karena kekeringan .Produksi kopi Robusta sebesar 24,1 juta kantong.

Harga kopi turun karena Real Brazil pada hari Senin melemah 1.7% terhadap dolar tapi masih konsolidasi sedikit diatas kurs terendah pada hari Rabu.Melemahnya nyata membuat harga kopi Brazil lebih  murah jika dibeli dengan mata uang lain, sehingga ekspor akan meningkat.

Faktor yang menurunkan harga kopi terjadi karena Laporan persediaan dari ICE pada hari Senin yang mengatakan persediaan kopi arabika naik ke tertinggi 2 ½ tahun di 990.935 kantong

Demikian juga dengan harga kopi Robusta turun setelah Pengumuman ICE persediaan kopi Robusta pada hari Jumat naik tertinggi 2 bulan sebesar 3.996 lot walaupun sempat turun sedikit menjadi 3,995 lot.

Persediaan kopi Robusta naik dari Senin minggu lalu di terendah 7 ½ bulan sebesar 3,672 lot.

Harga kopi Brazil mengalami kenaikan pada dua minggu terakhir karena perkiraan hasil panen Brazil berkurang. Pada Selasa minggu lalu harga kopi Arabika Maret mencapai harga tertinggi untuk kontrak Maret. Harga kopi Arabika Desember mencapai rekor tertinggi . Harga kopi Robusta juga sempat mencapai harga tertinggi dua minggu.

Volcafe pada hari Selasa menurunkan perkiraan produksi kopi Arabika Brazil pada 2025/26 menjadi 34.4 juta kantong turun 11 juta kantong dari perkiraan September, karena kekeringan di Brazil. Perkiraan Volcafe terjadi defisit untuk kopi Arabika sebesar 8.5 juta kantong naik dari defisit 5.5 juta . Defisit ini berlangsung 5 tahun berturut-turut.

Laporan dari USDA – FAS (Foreign Agriculture Service) membayangkan produksi kopi dunia pada 2024/25 akan naik 4% dari tahun lalu menjadi 174.855 juta kantong, naik 1.5% dari produksi 97.845 juta kantong. Produksi kopi Robusta naik 7.5% menjadi 77.01 juta kantong.

USDA – FAS memperkiran persediaan akhir di 2024/25 akan turun 6.6% menjadi ke terendah 24 tahun di 20.867 juta kantong, dari 22.347 juta kantong pada tahun 2023/24.

USDA – FAS Memperkirakan persediaan kopi di Brazil sebesar 1.2 juta kantong pada akhir musim 2024/25 di bulan Juni turun 26% dari tahun lalu.

Harga kopi Robusta juga naik karena persediaan kopi Vietnam sedikit setelah Laporan dari Vietnam General Department of Custom pada hari Rabu :

Ekspor kopi Vietnam di bulan November turun 47% dari tahun lalu menjadi 63,019 MT sehingga ekspor dari bulan Januari – Nopember turun 14% dari tahun lalu menjadi 1.22 MMT.

Hujan yang turun di Vietnam menyebabkan banjir di perkebunan kopi sehingga menunda panen.

Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $314 dan berikut ke $290 sedangkan resistan pertama di $342 kemudian ke $353

Loni T / Analis Senior Divisi Pusat Penelitian Vibiz, Vibiz Consulting