(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS pada hari Kamis naik ke level tertinggi baru dalam 2 tahun dan berakhir menguat terdukung penguatan pasar tenaga kerja setelah klaim pengangguran mingguan secara tak terduga turun ke level terendah dalam 8 bulan dan penguatan ekonomi setelah PMI manufaktur S&P AS bulan Desember direvisi lebih tinggi.
Indeks dolar AS berakhir naik 0,71% pada 109,25.
Kenaikan dolar AS juga didukung pelemahan euro yang turun ke level terendah dalam 2 tahun karena kekhawatiran bahwa ekonomi berorientasi ekspor Eropa akan terpukul keras oleh tarif perdagangan AS dari pemerintahan Trump yang akan datang.
Dolar juga menambah keuntungannya karena meningkatnya permintaan likuiditas setelah saham melepaskan keuntungan awal dan bergerak lebih rendah.
Klaim pengangguran awal mingguan AS secara tak terduga turun -9.000 ke level terendah dalam 8 bulan sebesar 211.000, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat daripada ekspektasi peningkatan menjadi 221.000.
PMI manufaktur S&P AS bulan Desember direvisi naik sebesar +1,1 menjadi 49,4 dari yang dilaporkan sebelumnya 48,3.
Belanja konstruksi AS bulan November tidak berubah secara bulanan, lebih lemah dari ekspektasi +0,3% bulanan.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 11% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 28-29 Januari.
Pada malam nanti akan dirilis data ISM Manufacturing PMI bulan Desember.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerakl naik terdukung penguatan data tenaga kerja dan ekonomi AS. Juga jika malam nanti data ISM Manufacturing PMI terealisir stabil atau naik, akan menguatkan indeks dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 109,77-110,28. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 108,50-107,74.