(Vibiznews – Economy) – Laporan data inflasi Amerika Serikat bulan Desember yang dirilis Rabu malam (15/01/25) cukup menggembirakan dan sesuai dengan ekspektasi.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen AS meningkat sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan pada bulan Desember, namun dalam laporan tersebut juga menunjukkan perlambatan yang tidak terduga pada tingkat tahunan pertumbuhan harga konsumen inti.
Indeks harga konsumen AS naik sebesar 0,4% pada bulan Desember setelah naik sebesar 0,3% pada bulan November. Para ekonom memperkirakan harga konsumen akan naik sebesar 0,3%.
Laporan tersebut juga menyatakan tingkat pertumbuhan tahunan harga konsumen meningkat menjadi 2,9% pada bulan Desember dari 2,7% pada bulan November sesuai dengan perkiraan.
Meningkatnya tingkat inflasi bulanan yang sedikit lebih besar dari yang diharapkan sebagian besar dipicu oleh lonjakan harga energi, yang melonjak 2,6% pada bulan Desember setelah naik tipis 0,2% pada bulan November.
Namun untuk harga konsumen inti hanya naik 0,2% pada bulan Desember setelah meningkat sebesar 0,3% selama 4 bulan berturut-turut. Laju pertumbuhan tahunan inflasi inti melambat menjadi 3,2% pada bulan Desember dari 3,3% di bulan November.
Peningkatan bulanan yang moderat pada inflasi inti dipsebabkan meningkatnya biaya untuk tempat tinggal, tiket pesawat, mobil dan truk bekas, kendaraan baru, asuransi kendaraan bermotor, dan perawatan medis.
Sementara itu, terjadi penurunan harga untuk perawatan pribadi, komunikasi, dan minuman beralkohol membantu membatasi kenaikan.
Menurut analyst Vibiznews, data inflasi tetap agak kaku dengan pasar tenaga kerja telah kuat sehingga kami memperkirakan Fed akan tetap menahan suku bunga selama beberapa bulan ke depan.
