ETF CBOJ Taruhan Aman bagi Investor Bitcoin Pemula

Untuk menjawab kebutuhan investor yang lebih berhati-hati, lahirlah Calamos Bitcoin Structured Alt Protection ETF, yang kini diperdagangkan dengan kode "CBOJ". ETF adalah singkatan dari Exchange-Traded Fund, yaitu reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham.

386
Transaksi Kripto Capai Rp 276,45 Triliun di 2025, Operasi Perdagangan Kripto Tidak Mengalami Gangguan Akibat demonstrasi

(Vibiznews-Kolom) Ketika berbicara tentang investasi seperti ETF Bitcoin, kita sering mendengar kisah investor yang mengambil risiko besar dan akhirnya kehilangan segalanya. Namun, ada juga kesalahan lain yang bisa dilakukan, yaitu terlalu takut mengambil risiko hingga keuntungan yang didapat sangat minim.

Untuk menjawab kebutuhan investor yang lebih berhati-hati, lahirlah Calamos Bitcoin Structured Alt Protection ETF, yang kini diperdagangkan dengan kode “CBOJ”. ETF adalah singkatan dari Exchange-Traded Fund, yaitu reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham. ETF memungkinkan investor untuk membeli dan menjual kepemilikan dalam portofolio aset yang terdiversifikasi tanpa harus membeli masing-masing aset secara terpisah. ETF ini menggabungkan investasi yang lebih aman dengan instrumen keuangan berbasis bitcoin untuk memberikan perlindungan penuh terhadap modal awal investor. Artinya, jika seseorang menanamkan uangnya di ETF ini, mereka tidak akan kehilangan modalnya selama setahun pertama.

Namun, ada syaratnya! Keuntungan yang bisa didapatkan investor juga dibatasi hanya sampai 11,65% dalam setahun. Sebagai perbandingan, sejak tahun 2016, bitcoin telah mengalami lonjakan harga lebih dari 11,65% dalam sehari sebanyak 23 kali! Dengan volatilitas tahunan rata-rata 86%, membatasi keuntungan dalam investasi bitcoin bisa menjadi keputusan yang kurang menguntungkan.

Calamos adalah perusahaan manajemen investasi yang berbasis di Naperville, Illinois, Amerika Serikat. Mereka mengelola berbagai produk investasi, termasuk reksa dana, ETF, dan strategi investasi alternatif untuk individu serta institusi keuangan. Menurut Calamos ETF ini justru memberikan keuntungan bagi investor karena peluang mencapai batas keuntungan cukup tinggi. Namun, ada kemungkinan bahwa harga bitcoin justru akan anjlok dan tidak pernah kembali ke level tertinggi sebelumnya. Jika hal itu terjadi, ETF ini mungkin tidak akan memberikan keuntungan sama sekali, dan setelah dipotong biaya manajemen sebesar 0,69%, investor bahkan bisa mengalami kerugian kecil. Sementara itu, deposito bank saat ini bisa memberikan bunga sekitar 4,5% tanpa risiko berarti, menjadikannya opsi yang lebih menarik bagi mereka yang mencari keamanan.

Investasi yang memanfaatkan “ketakutan investor terhadap kerugian”

ETF ini sebenarnya merupakan bagian dari tren investasi yang memanfaatkan fenomena psikologis yang disebut “loss aversion” atau ketakutan terhadap kerugian. Sejak awal 2000-an, banyak produk investasi yang dirancang untuk menarik investor dengan janji perlindungan modal, seperti “principal-protected notes” yang menggabungkan obligasi tanpa kupon dengan opsi saham untuk memberikan potensi keuntungan dalam batas tertentu.

Sekarang, produk-produk ini dikemas dalam bentuk ETF yang disebut “buffer” atau “defined outcome” ETFs. Produk semacam ini semakin populer karena memberikan investor keamanan tertentu dalam berinvestasi di aset berisiko tinggi, seperti saham dan bitcoin.

Bulan ini, perusahaan investasi PGIM meluncurkan ETF terkait indeks S&P 500 yang menawarkan perlindungan penuh terhadap kerugian dengan batas keuntungan 7% per tahun. Indeks S&P 500 adalah indeks pasar saham yang mengukur kinerja 500 perusahaan publik terbesar di Amerika Serikat berdasarkan kapitalisasi pasar. Indeks ini dikelola oleh S&P Dow Jones Indices dan dianggap sebagai salah satu indikator utama kesehatan ekonomi AS serta sentimen pasar saham secara keseluruhan.

Produk ini serupa dengan ETF yang dirilis oleh Calamos pada Januari lalu. Namun, jika melihat data historis, strategi ini bisa menyebabkan investor kehilangan potensi keuntungan besar. Dalam 57% kasus, indeks S&P 500 mencatat kenaikan lebih tinggi dari 7% dalam setahun. Bahkan dalam 42% kasus, kenaikannya lebih dari dua kali lipat batas yang ditetapkan oleh ETF tersebut.

Risiko dan kelemahan ETF yang “terlalu aman”

Tentu saja, data masa lalu tidak selalu menjadi prediksi yang akurat untuk masa depan. Namun, ETF seperti ini tetap membatasi peluang keuntungan. Selain itu, harga pasar dapat mempengaruhi ketentuan ETF ini. Sebagai contoh, perlindungan kerugian CBOJ yang awalnya 100% kini telah sedikit meningkat menjadi 100,03% karena harga bitcoin turun dalam seminggu terakhir.

Ada alasan psikologis yang membuat investor lebih memilih produk seperti ini. Penelitian psikolog Daniel Kahneman dan Amos Tversky menunjukkan bahwa banyak orang menolak taruhan dengan peluang 50% menang $150 dan 50% kalah $100. Mereka lebih takut kehilangan uang daripada melewatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Inilah yang membuat produk investasi seperti ETF ini menarik bagi investor pemula atau mereka yang tidak ingin menghadapi risiko besar.

Namun, banyak studi menemukan bahwa structured products seperti ini kurang efektif dalam jangka panjang. Penelitian yang dilakukan oleh Brian Henderson dan Neil Pearson pada tahun 2011 menunjukkan bahwa setelah memperhitungkan biaya tinggi yang dikenakan oleh bank atau perusahaan penerbit, produk seperti ini sering kali tidak memberikan keuntungan yang lebih baik dibandingkan investasi biasa di pasar saham atau obligasi.

Selain itu, ETF semacam ini bisa menjadi terlalu kompleks bagi investor awam. Jika seseorang membeli ETF ini setelah diluncurkan, mereka harus memahami bahwa syarat dan batas keuntungan bisa berubah seiring dengan pergerakan harga pasar. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk membaca dengan cermat dan memahami struktur produk sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Apakah ETF ini cocok bagi investor Bitcoin pemula?

Bagi sebagian investor, ETF seperti CBOJ bisa menjadi solusi yang baik jika mereka ingin berinvestasi di bitcoin tanpa takut kehilangan modalnya. Namun, bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan optimal, ada strategi yang lebih efektif.

Salah satu alternatif yang lebih baik adalah mendiversifikasi investasi dengan portofolio yang mencakup berbagai aset, seperti saham, obligasi, dan uang tunai. Dengan cara ini, investor tetap bisa menikmati keuntungan dari pertumbuhan pasar tanpa harus membatasi potensi imbal hasilnya.

Namun, Calamos tetap optimis dengan produk ini. Selain CBOJ, mereka berencana meluncurkan dua ETF lagi, termasuk yang memberikan perlindungan lebih rendah tetapi dengan peluang keuntungan lebih besar. Salah satunya akan membatasi kerugian hanya sampai 20% tetapi menawarkan potensi keuntungan hingga 50%.

Baca juga : Kompleksitas ETF Baru yang Mewah

Produk-produk ini juga dapat digunakan oleh penasihat keuangan untuk membantu klien yang ingin berinvestasi di bitcoin tetapi takut kehilangan uangnya. ETF ini juga bisa menjadi cara bagi para jutawan kripto untuk mendiversifikasi aset mereka dan mengamankan sebagian keuntungan mereka.

Meskipun ETF seperti CBOJ menawarkan perlindungan modal bagi investor yang berhati-hati, produk ini mungkin bukan pilihan terbaik bagi mereka yang ingin mendapatkan keuntungan maksimal dari investasi bitcoin. Dalam banyak kasus, strategi diversifikasi yang mencakup investasi di pasar saham dan obligasi masih menjadi pilihan yang lebih baik.

Mengambil risiko dalam investasi memang perlu, tetapi membatasi potensi keuntungan terlalu ketat bisa menjadi keputusan yang kurang bijak. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di ETF seperti ini, penting bagi investor untuk memahami bagaimana produk ini bekerja dan mempertimbangkan apakah strategi ini sesuai dengan tujuan keuangan mereka.

Bagi mereka yang benar-benar ingin berinvestasi di bitcoin tetapi tidak ingin mengambil risiko besar, mungkin lebih baik memilih strategi yang lebih fleksibel, seperti membeli bitcoin secara langsung tetapi hanya dengan sebagian kecil dari total portofolio investasi mereka. Dengan cara ini, investor masih bisa merasakan potensi keuntungan dari kenaikan harga bitcoin tanpa harus membatasi peluangnya dengan produk yang terlalu konservatif.

Bagaimana di Indonesia?

Saat ini, Indonesia belum memiliki ETF Bitcoin dengan perlindungan modal seperti CBOJ. Namun, minat terhadap produk semacam ini semakin meningkat di Asia Tenggara. Thailand telah menyetujui ETF Bitcoin, yang membuka peluang bagi Indonesia untuk mengikuti langkah serupa. Bappebti juga tengah mempertimbangkan peluncuran ETF Bitcoin Spot di Indonesia di masa depan. Saat ini, regulator lebih fokus pada fitur staking dan perdagangan berjangka bagi investor kripto. Meskipun belum ada produk resmi, pasar Indonesia menunjukkan potensi besar bagi ETF berbasis kripto. Regulasi yang ketat masih menjadi tantangan utama sebelum ETF Bitcoin bisa diadopsi. Jika diluncurkan, ETF ini bisa menarik investor yang ingin eksposur ke bitcoin dengan risiko lebih terukur. Tren global menunjukkan pergeseran ke instrumen investasi yang lebih aman dan teregulasi. Dengan perkembangan ini, ada kemungkinan ETF Bitcoin dengan perlindungan modal akan hadir di Indonesia.