(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung naik pada penutupan pasar hari Kamis setelah Laporan Penjualan Ekspor Mingguan dan penundaan pengenaan tarif.
Harga jagung Mei di CBOT naik 8.25 sen (1.81%) menjadi $4.65 per bushel
Setelah beberapa hari perundingan dagang, Presiden Trump menangguhkan sementara semua tarif yang telah termasuk dalam payung perjanjian dagang USMCA dari Meksiko dan Canada selama satu bulan lagi. Canada juga menunda tarif yang direncanakan atas barang-barang AS senilai $125 milyar hingga 2 April.
Laporan Penjualan Ekspor Mingguan pada hari Kamis pagi.
- Penjualan jagung yang di order di AS seminggu sampai 27 Februari. Naik 15.3% dari minggu lalu. Turun 18.1% dari tahun lalu pada minggu yang sama.
- Pembeli terbesar Jepang 260,600 MT berikut Mexico membeli 249,900 MT. Negara yang tidak dikenal 248,100 MT yang sudah dialihkan ke negara tujuannya sebesar 149,600 MT ke Jepang dan 54,000 ke Mexico.
- Penjualan jagung untuk pengiriman tahun 2025/26 sebesar 52,000 MT, masih dalam range perkiraan.
- Total ekspor di bulan Januari sebesar 6.162 MMT (242.6 mbu) naik 13.7% dari bulan sebelumya dan 43.34% diatas tahun lalu.
Penyulingan etanol dibulan Januari turun 10.07% dari tahun lalu menjadi 811,480 MT. Ekspor etanol di bulan Januari 198.05 juta galon.
Produksi etanol pada seminggu berakhir 28 Februari sebesar 321 juta galon, naik 3% dari tahun lalu, mencapai rekor pada akhir musim dingin
Analisa tehnikal untuk jagung:
Support pertama di $4.42 dan berikut ke $4.33
Resistant pertama di $4.62 berikut ke $4.82
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



