IHSG Jumat Ditutup Merosot 2% ke Level 6.516; pada Seminggu Terendahnya, Sideways

571
IHSG
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Jumat sore ini (14/3), terpantau merosot 131,786 poin (1,98%) ke level 6.515,631 setelah dibuka turun ke level 6.603,176.

IHSG bergerak negatif ke level 1 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya bias menguat dipimpin bursa kawasan China, walaupun Wall Street semalam berakhir kembali dalam koreksi oleh situasi tariff.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat 0,58% atau 95 poin ke level Rp 16.344, dengan dollar AS di pasar uang Eropa menanjak setelah naik 2 hari; rally bertahap ke seminggu tertingginya meskipun masih diincar koreksi oleh situasi perang dagang.

Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.439, serta terpantau bangkit dari posisi seminggu terendahnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 44,241 poin (0,67%) ke level 6.603,176. Sedangkan indeks LQ45 turun 4,100 poin (0,56%) ke level 734,150. Siang ini IHSG melemah 104,707 poin (1,58%) ke level 6.542,710. Sementara LQ45 terlihat turun 0,85% atau 6,250 poin ke level 732,000.

IHSG kemudian semakin menurun dan ditutup melemah signfikan 131,786 poin (1,98%) ke level 6.515,631, sedangkan LQ45 turun 11,270 poin (1,53%) ke level 726,980. Tercatat saat ini sebanyak 205 saham naik, 384 saham turun dan 218 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional sore ini umumnya menguat di antaranya Nikkei yang naik 0,72%, dan Hang Seng yang melejit 2,12%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak sideways dan terkoreksi ke level seminggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya bias menguat dipimpin bursa kawasan China.

Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih bisa terkoreksi, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.682 dan 6.837. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.246, dan bila tembus ke level 6.085.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group