(Vibiznews – Commodity) Harga emas ditutup naik pada hari Kamis terdukung peningkatan permintaan safe haven seiring meningkatnya ketegangan perang dagang.
Harga emas spot ditutup naik 1,89% pada $2.988,72 per ons.
Harga emas berjangka AS ditutup naik 1,51% pada $2.991,3.
Harga emas menguat dengan emas berjangka kontrak April mencatat kontrak tertinggi dan emas berjangka terdekat (H25) mencatat rekor tertinggi $2.988,00 per ons.
Kenaikan harga emas terdukung ketegangan perdagangan yang meningkatkan permintaan safe haven untuk logam mulia setelah Presiden Trump mengancam akan memberlakukan tarif 200% untuk anggur Eropa, sampanye, dan minuman beralkohol lainnya jika UE tidak mencabut pajak wiski AS.
Dukungan bagi emas juga datang dari laporan PPI AS Februari yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Kamis bersifat dovish untuk kebijakan Fed dan mendukung logam mulia.
Selain itu, imbal hasil obligasi global yang lebih rendah pada hari Kamis mendukung logam mulia.
Namun penguatan dolar pada hari Kamis membatasi kenaikan logam mulia.
Malam ini akan dicermati data indeks sentimen konsumen AS Maret dari University of Michigan diperkirakan turun -1,2 menjadi 63,5. Jika terealisir turun, akan dapat menekan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati perkembangan perang dagang, yang jika terus meningkat ketegangannya, akan dapat meningkatkan permintaan safe haven. Namun perlu diwaspadai pergerakan dolar AS, jika semakin kuat, akan dapat menekan harga emas. Namun jika malam nanti data indeks sentimen konsumen AS Maret dari University of Michigan terealisir turun dan menekan dolar AS, akan dapat memberikan dukungan positif bagi harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $3.014-$3.037. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $2.955-$2.919.



