(Vibiznews – Commodity) – Harga gula Mei naik pada penutupan pasar hari Kamis setelah Presiden Trump menunda tarif reciprocal ke 56 negara sampai 90 hari ke depan. Hal ini mengurangi kekhawatiran akan perang dagang global dan menurunkan penjualan di pasar gula berjangka.
Harga gula Mei di ICE New York naik 21 sen (1.17%) menjadi $18.12 . Harga gula Mei di ICE London naik 10.60 sen (2.07%)
Pada hari Rabu harga gula sempat turun ke harga terendah 5 bulan di New York dan di London harga gula turun ke harga terendah 2 bulan karena kekhawatiran permintaan konsumen akan gula turun apabila terjadi perang dagang global dan tariff membuat harga gula mahal bagi konsumen.
Pada hari Rabu harga minyak mentah WTI turun ke harga terendah 4 tahun sehingga harga gula ikut turun. Turunnya harga minyak mentah membuat harga etanol ikut turun, sehingga pabrik pengolahan tebu lebih banyak membuat gula daripada membuat etanol. Persediaan gula meningkat.
Pada 12 Maret the Indian Sugar and Bio-energy Manufactures Association mengurangi perkiraan produksi gula India di tahun 2024/25 menjadi 26.4 MMT dari perkiraan Januari 27.27 MMT karena berkurangnya hasil tanaman tebu.
Pada hari Kamis lalu Unica melaporkan hasil gula kumulatif pada tahun 2024/25 di Amerika Tengah dan Selatan sampai pertengahan Maret turun 5.3% dari tahun lalu menjadi 39.983 MMT.
Pada hari Kamis pedagang gula Czarnikow menurunkan perkiraan produksi gula Brazil di 2025/26 menjadi 42 MMT dari 43.6 MMT pada perkiraan Februari
Pada tanggal 6 Maret the International Sugar Organization (ISO) meningkatkan perkiraan defisit gula global 2024/25 menjadi 4.88 MMT dibanding perkiraan Nopember sebesar 2.51 MMT.
Memperlihatkan pasar lebih ketat dari surplus gula global di 2023/24 sebesar 1.31 MMT
The ISO juga menurunkan produksi gula global 2024/25 menjadi 175.5 MMT dari perkiraan Nopember sebesar 179.1 MMT
Harga gula turun pada 12 Maret karena perkiraan Datagro produksi di tahun 2025/26 di Brazil Tengah dan Selatan sebesar 42.4 MMT naik 6% dari tahun lalu.
Green Pool Commodity Specialist pada 5 Februari memperkirakan bahwa pasar gula global beralih ke surplus 2.7 MMT di 2025/26 dari perkiraan defisit 3.7 MMT di 2024/25.
Pada 20 Januari lalu pemerintah India hanya mengijinkan pabrik gula mengekspor 1 MMT gula untuk musim ini, menggantikan peraturan ekspor gula di tahun 2023. Pembatasan ekspor gula India berlaku sejak Oktober 2023 untuk menjaga persediaan gula domestic. India mengijinkan pabrik gula untuk mengekspor 6.1 MMT gula selama 2022/23 sampai 30 September setelah ekspor gula mencapai rekor 11.1 MMT pada periode sebelumnya.
The India Sugar Mills Association (ISMA) memperkirakan produksi gula India di 2024/25 turun 17.5% menjadi 26.4 MMT, jumlah terendah 5 tahun.
Analisa tehnikal untuk gula
support pertama di $17.90 dan berikut ke $17.30
Resistant pertama di $18.50 dan berikut ke $ 19.10
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



