IHSG Jumat Siang Menguat Terbatas ke Level 6.268; Dua Zona dalam Konsolidasi

267
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat siang ini (11/4), terpantau menguat tipis 13,684 poin (0,22%) ke level 6.267,708 setelah dibuka turun ke level 6.183,859.

IHSG bergerak di dua zona dalam rentang konsolidasi, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias melemah di tengah memanasnya perang dagang AS dengan China, serta mencermati Wall Street yang semalam ditekan aksi jual.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini menguat terbatas 0,05% atau 9 poin ke level Rp 16.785, dengan dollar AS di pasar uang Asia lanjut bearish setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; tertekan ke 21 bulan terendahnya di tengah ketidakpastian arah perang dagang global dan bertambahnya safe haven ke yen dan Swiss franc.

Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.794, serta terpantau lanjutkan rebound dari level rekor terendahnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 70,165 poin (1,12%) ke level 6.183,859. Sedangkan indeks LQ45 turun 10,960 poin (1,55%) ke level 696,150. Siang ini IHSG menguat 13,684 poin (0,22%) ke level 6.267,708. Sementara LQ45 terlihat turun 0,33% atau 2,310 poin ke level 704,800.

Tercatat saat ini sebanyak 271 saham naik, 269 saham turun dan 240 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional siang ini mixed bias melemah, di antaranya Nikkei yang merosot 4,22%, dan Hang Seng yang naik 0,66%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dalam konsolidasi setelah rebound kuat, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias melemah di tengah memanasnya perang dagang.

Berikutnya IHSG kemungkinan akan di sekitar range konsolidasinya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.400 dan 6.510. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.949, dan bila tembus ke level 5.882.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group