(Vibiznews – Commodity) Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok mencapai titik krusial pada April 2025, ditandai dengan serangkaian peningkatan tarif yang agresif oleh kedua negara. Eskalasi ini memicu gejolak signifikan di pasar investasi global.
Hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah menjadi sumber ketegangan ekonomi yang signifikan selama beberapa waktu, dan perang dagang yang sedang berlangsung, yang ditandai dengan tindakan pembalasan tarif telah menciptakan kekhawatiran tekanan ekonomi.
Emas yang telah lama diakui sebagai aset safe-haven global, terutama selama periode ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, menyambut momen ini, menjadikan pilihan utama bagi investor yang ingin melindungi modal mereka selama masa gejolak
Harga emas global menunjukkan tren peningkatan yang substansial selama minggu ini, mengindikasikan peran emas sebagai aset safe-haven di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi.
Pasar melihat adanya korelasi positif yang kuat antara meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok dan kenaikan harga emas.
Kronologis Perang Dagang AS-Tiongkok pada April 2025
Pada tanggal 2 April, Presiden Trump mengumumkan tarif “Hari Pembebasan” yang komprehensif, termasuk tarif dasar 10% untuk semua impor dan tarif tambahan 34% yang secara khusus menargetkan Tiongkok, sehingga total tarif menjadi 54%.
Tiongkok segera membalas pada tanggal 4 April dengan mengumumkan tarif 34% untuk semua barang AS, yang berlaku mulai tanggal 10 April.
Eskalasi berlanjut pada tanggal 9 April ketika AS, sebagai respons terhadap tindakan balasan Tiongkok, menaikkan tarif untuk Tiongkok sebesar 50% tambahan, mencapai total 104%.
Tiongkok kembali membalas pada tanggal 11 April dengan menaikkan tarif untuk barang-barang AS menjadi 125%, menyamai tarif timbal balik yang dikenakan oleh AS. Tiongkok menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi menanggapi kenaikan tarif lebih lanjut dari AS karena impor barang dari AS tidak lagi layak dengan tingkat tarif saat ini.
Gedung Putih kemudian mengklarifikasi pada tanggal 10 April bahwa total tarif untuk barang-barang Tiongkok secara efektif mencapai 145% jika tarif sebelumnya dipertimbangkan.
Di tengah eskalasi ini, Presiden Trump secara tak terduga mengumumkan pada tanggal 9 April penangguhan 90 hari tarif timbal balik untuk sebagian besar mitra dagang AS, dengan Tiongkok menjadi pengecualian penting.
Pengecualian Tiongkok dari penangguhan tarif mengindikasikan konflik perdagangan yang berkelanjutan antara kedua negara.
Lonjakan Harga Emas
Lonjakan harga emas yang mulai signifikan terjadi pada hari Rabu, 9 April, setelah Trump mengumumkan jeda 90 hari untuk tarif timbal balik, tapi tetap mengenakan tarif yang ebsar terhadap Tiongkok. Harga emas spot ditutup naik 3,31% pada $3.081,14 per ons. Harga emas berjangka AS kontrak bulan Juni ditutup naik 2,98% pada $3.079,4. Intensifikasi perang dagang pada hari Rabu jelas bertindak sebagai katalis, mendorong investor menuju emas sebagai safe-haven.
Pergerakan naik yang kuat berlanjut pada hari Kamis, 10 April, mencapai level tertinggi baru. Harga emas spot ditutup naik 3,04% pada $3.174,94 per ons. Harga emas berjangka AS kontrak Juni ditutup naik 3,19% pada $3.177,5, peningkatan yang signifikan. Tren kenaikan harga emas semakin kuat pada hari Kamis seiring dengan semakin jelasnya implikasi dari meningkatnya perang dagang.
Kenaikan lebih lanjut terjadi pada hari Jumat, 11 April, yang memperkuat kenaikan minggu ini. Harga emas spot ditutup naik 1,99% pada $3.238,14 per ons. Harga emas berjangka AS kontrak Juni ditutup naik 2,11% pada $3.244,6. Peningkatan signifikan yang membawa harga emas melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat, menunjukkan respons investor yang kuat terhadap ketegangan perdagangan yang berkelanjutan.
sumber : barchart
Dampak Ketegangan Perdagangan terhadap Harga Emas
Selama periode 7-11 April 2025, korelasi positif yang kuat diamati antara eskalasi ketegangan perdagangan AS-Tiongkok dan kenaikan harga emas global.
Waktu pengumuman tarif dan tindakan pembalasan yang signifikan bertepatan langsung dengan pergerakan naik harga emas, menunjukkan hubungan sebab akibat.
Seiring dengan meningkatnya perang dagang dari hari ke hari, tingkat ketidakpastian dalam ekonomi global meningkat, mendorong investor untuk mencari keamanan dan stabilitas emas.
Perang dagang menciptakan ketidakpastian ekonomi karena potensi dampaknya terhadap pertumbuhan global, rantai pasokan, dan pendapatan perusahaan.
Ketidakpastian ini membuat aset yang lebih aman seperti emas menjadi lebih menarik. Investor meninggalkan aset berisiko dan Treasury AS untuk beralih ke emas. Ketika prospek aset berisiko menjadi tidak pasti, investor memprioritaskan pemeliharaan modal, dan emas dipandang sebagai cara yang handal untuk mencapai hal ini.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Harga Emas
Kinerja dolar AS selama periode ini juga menjadi faktor penting. Dolar AS dilaporkan melemah, yang memperkuat kenaikan harga emas. Kebijakan tarif Trump menyebabkan dolar AS berada di bawah tekanan.
Dolar AS yang melemah bertindak sebagai pendorong tambahan untuk harga emas, karena emas biasanya dihargai dalam dolar AS dan menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain ketika dolar terdepresiasi. Dolar yang lebih lemah mengurangi biaya emas bagi pembeli internasional, yang berpotensi meningkatkan permintaan dan mendorong harga lebih tinggi.
Ekspektasi mengenai suku bunga Federal Reserve AS juga berperan. Peningkatan ekspektasi untuk pemotongan suku bunga The Fed karena data inflasi yang lebih lemah. Kekhawatiran yang meningkat akan tekanan ekonomi AS meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga agresif..
Ekspektasi pemotongan suku bunga di masa depan oleh Federal Reserve juga dapat mendukung harga emas, karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas. Ketika suku bunga rendah atau diperkirakan akan turun, imbal hasil dari aset berbunga menurun, membuat emas menjadi investasi yang relatif lebih menarik.
Kesimpulan
Meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok memiliki dampak yang signifikan terhadap kenaikan harga emas global, didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe-haven.
Tren harga emas menunjukkan kenaikan yang substansial, mencapai rekor tertinggi baru, dan diperkirakan akan terus meningkat.
Faktor-faktor lain seperti melemahnya dolar AS dan ekspektasi pemotongan suku bunga juga memberikan pengaruh.
Dengan demikian Emas dapat dipertimbangkan sebagai investasi yang menarik dan menghasilkan selama periode ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang tinggi seperti ketegangan perang dagang AS-Tiongkok ini.