(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO acuan dunia terjun ke posisi terendah dalam 16 pekan di bursa berjangka Malaysia pada perdagangan hari Selasa (15/4/2025) setelah tertekan sesi sebelumnya.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Juni 2025 anjlok 1,51% menjadi sekitar MYR4.103 per ton, harga terendah sejak 24 Januari 2025.
Penurunan lanjutan harga minyak sawit acuan dunia tersebut di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa harga akan tetap tertekan dalam beberapa bulan mendatang karena ketidakpastian ekonomi global yang masih ada.
Sementara jeda tiga bulan dalam tarif AS menawarkan keringanan sementara dan memberi pembeli waktu untuk menimbun, sektor oleokimia termasuk minyak sawit yang dapat menghadapi hambatan baru setelah penangguhan berakhir.
Sementara itu, kehati-hatian tetap ada menjelang rilis data PDB Q1 2025 Tiongkok akhir yang diperkirakan akan melambat.
Namun, pelemahan harga dibatasi oleh data surveyor kargo yang menunjukkan ekspor minyak sawit Malaysia melonjak 29,3% menjadi 52,8% bulan ke bulan dalam sepuluh hari pertama bulan April.
Demikian di India, impor minyak sawit Maret naik hampir 14%, dengan kemungkinan kenaikan lebih lanjut karena persediaan menipis.
Sementara itu, Kuala Lumpur dilaporkan tengah berupaya memperluas ekspor ke Afrika Selatan dan Timur Tengah sebagai respons terhadap kekhawatiran tarif AS.
