IHSG Selasa Pagi Menguat 0,7% ke Level 6.494; Mendekati 3,5 Minggu Tertingginya

370

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa pagi ini (21/4), terpantau menguat 47,877 poin (0,74%) ke level 6.493,844 setelah dibuka turun ke level 6.433,014.

IHSG bergerak di dua zona dan mendekati 3,5 minggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya bias melemah, mengikuti Wall Street yang berakhir tergelincir di tengah isyu independence-nya the Fed yang diminta Trump turunkan suku bunga.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah 0,35% atau 59 poin ke level Rp 16.859, dengan dollar AS di pasar uang Asia lanjut tertekan setelah menurun di sesi global sebelumnya; bearish di 3 tahun terendahnya di tengah tensi antara the Fed dan Pemerintah AS yang mengurangi permintaan dollar.

Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.800, serta terpantau terkoreksi ke sekitar 2,5 minggu terendahnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 12,053 poin (0,19%) ke level 6.433,014. Sedangkan indeks LQ45 naik 1,460 poin (0,20%) ke level 724,150. Pagi ini IHSG menguat 47,877 poin (0,74%) ke level 6.493,844. Sementara LQ45 terlihat naik 0,82% atau 5,950 poin ke level 727,740.

Tercatat saat ini sebanyak 320 saham naik, 210 saham turun dan 231 saham stagnan.

Sementara itu, bursa Wall Street ditutup semalam ketiga indeks acuannya dalam koreksi cukup signifikan setelah ancaman pemecatan Chairman the Fed Powell yang mengangkat isyu independence the Fed sebagai bank sentral. Sedangkan, bursa regional pagi ini mixed, di antaranya Nikkei yang menurun 0,07%, dan Hang Seng yang merosot 0,53%.

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini fluktuatif bias menguat, ementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya bias melemah, mengikuti Wall Street semalam.

Berikutnya IHSG kemungkinan akan  konsolidasi dengan bias yang positif, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.510 dan 6.707. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.148, dan bila tembus ke level 5.882.

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group