Harga Kedelai Naik Tiga Hari Berturut-turut

753
kedelai, soymeal, minyak kedelai

(Vibiznews – Commodity) – Harga kedelai naik untuk hari ke tiga berturut-turut karena perkembangan positif dari hasil negosiasi antara AS – Cina pada akhir minggu. 

Harga kedelai Juli di CBOT naik 19.5 sen menjadi $10.7125 per bushel 

Kedelai adalah komoditas yang paling terpukul dalam perang dagang antara AS – Cina, karena Cina merupakan negara pengimpor kedelai terbesar dari AS. Namun saat ini Cina  sudah mengalihkan pembelian kedelai ke Brazil. 

Petani di Brazil  di dorong untuk memperluas area tanam kedelai sebesar 500,000 ha untuk musim tahun 2025/26 yang dimulai bulan September menurut Agroconsult. 

Progres dari pertemuan antara perwakilan dagang AS dan China di Swiss menghasilkan kesepakatan untuk menurunkan 115% tarif dari setiap negara dalam 90 hari ini. AS menurunkan tarif menjadi 30% untuk barang impor Cina, sementara Cina menurunkan tarif menjadi 10% untuk barang impor AS 

https://vibiznews.com/index.php/2025/05/12/kesepakatan-as-tiongkok-turunkan-tarif-jeda-90-hari/ 

Laporan Pertumbuhan Tanaman kedelai dari USDA  

  • Penanaman kedelai yang sudah selesai 48% sampai hari Minggu.Lebih cepat dari rata-rata 37%, dan lebih cepat dari tahun lalu pada periode yang sama 34%. 
  • Tanaman yang sudah bertumbuh  17% , lebih cepat 6% dari rata-rata. 

Laporan Pengiriman Ekspor Mingguan  

  • Kedelai yang dikirim  minggu ini sampai 8 Mei sebesar 426,077 MT (15.66 mbu) .  Naik 27.7% dari minggu sebelumnya tapi turun 1.6% dari tahun lalu pada minggu yang sama. 
  • Pembeli terbesar Mesir 127,062 MT kemudian Indonesia 85,001 MT dan Mexico 65,165 MT. 
  • Total kedelai yang dikirim 43.89 MMT (1.613 bbu) naik 11% dari tahun lalu pada minggu yang sama 

Laporan Bulanan Perkiraan Persediaan dan Permintaan WASDE (World Agriculture Supply and Demand Estimate) 

Outlook kedelai  AS 

Persediaan 

  • Persediaan kedelai sedikit, penggilingan meningkat, namun ekspor turun dan persediaan akhir turun dibanding tahun 2024/25. 
  • Hasil kedelai diperkirakan turun menjadi 4.34 milyar bushel dengan penurunan hasil dan area tanam juga turun.  
  • Dengan persediaan awal tinggi karena turunnya impor dan produksi, sehingga persediaan turun 1% dari 2024/25. 
  • Persediaan akhir akhir kedelai AS 295 juta bushel, turun 55 juta dari perkiraan 2024/25 yang sudah diperbaiki.

Produksi 

  • Total produksi biji-bijian pembuat minyak sebesar 128.5 juta ton naik 0.1 juta , dengan kenaikan dari kacang, biji bunga matahari, biji kapas namun dikurang dengan penurunan dari kedelai. 
  • Kedelai yang digiling di AS di 2025/26 diperkirakan sebesar 2.49 milyar bushel, naik 70 juta ton dari 2024/25, naiknya ekspor soymeal .  
  • Produksi soymeal naik 2% karena  naiknya produksi makanan ternak. 
  • Penggunakan minyak kedelai  domestik diperkirakan naik untuk 2025/26 ,  minyak kedelai digunakan sebagai biofuel sehingga pemakaian domestik meningkat menjadi 13.9 milyar pound. 

Ekspor 

  • Ekspor soymeal diperkirakan 18.9 juta short ton, penjualan global 20%, diatas rata-rata 5 tahun 19%. 
  • Ekspor Minyak kedelai turun karena peningkat dari persediaan minyak sawit, minyak bunga matahari dan minyak nabati lain.  
  • Persediaan minyak kedelai AS naik 6% dari persediaan di 2024/25 
  • Permintaan akan minyak nabati  meningkat. Persediaan awal yang tinggi dan kenaikan produksi kedelai di Amerika Selatan  mendorong ekspor.  
  • Tingginya permintaan global membuat market share dari kedelai AS diperkirakan 26% turun dari 28% dari tahun lalu.  
  • Perkiraan ekspor kedelai AS sebesar 1.815 milyar bushel turun 35 juta dari perkiraan 2024/25. 

Harga rata-rata kedelai AS & produk turunannya 

  • Harga rata-rata kedelai AS tahun 2025/26 $10.25 perbushel, naik dibanding $9.95 harga di tahun 2024/25. 
  • Harga rata-rata soymeal sebesar $310 per short ton naik $10.  
  • Harga rata minyak kedelai 46 sen per pound naik 1 sen dari tahun sebelumnya 

Outlook kedelai Global 

  • Produksi Brazil 169 MMT tidak berubah dan produksi Argentina juga tidak berubah 49 MMT 
  • Ekspor kedelai global 2025/26 naik 4 % menjadi 188.4 juta ton dari 2024/25.  
  • Ekspor dari negara produsen kedelai Brazil, Argentina , Paraguay dan Uruguay diperkirakan naik 8.5 juta ton . 
  • Persediaan akhir kedelai global naik 1.2 juta ton menjadi 124.3 juta karena tingginya persediaan di Brazil dan Argentina dikurangi dengan turunnya persediaan AS 

Analisa tehnikal untuk kedelai : 

Support pertama di $10.37 berikut ke $ 10.09  

Resistant pertama di $10.62 berikut ke $10.70 

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting