Mengapa Kripto Menjadi Tren Investasi Anak Muda?

1061
Transaksi Kripto Capai Rp 276,45 Triliun di 2025, Operasi Perdagangan Kripto Tidak Mengalami Gangguan Akibat demonstrasi

 

(Vibiznews – Commodity) – Generasi muda saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang dalam dunia investasi. Memulai investasi sejak dini bukan hanya tentang mengamankan masa depan finansial, tetapi juga membangun kebiasaan keuangan yang sehat.

Ada berbagai investasi yang dapat dilakukan oleh generasi muda mulai dari saham, reksa dana, obligasi, properti dan aset kripto. Namun diantara semuanya maka aset kripto semakin populer di kalangan anak muda.  Bahkan menjadi tren investasi anak muda karena potensi keuntungan yang besar.

Seperti diketahui, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan platform kripto lokal mencatat bahwa lebih dari 60% investor kripto di Indonesia. Berada di rentang usia 18-30 tahun.

Kepala Bappebti, Kasan, menyatakan Generasi Z dan Milenial di Indonesia semakin mendominasi investasi kripto. Ini menunjukkan antusiasme tinggi pada aset digital seperti kripto sebagai alternatif pengelolaan keuangan.

“Kemajuan teknologi, termasuk blockchain, telah menarik minat generasi muda terhadap investasi kripto, yang kini dianggap sebagai instrumen investasi potensial,” ujar Kasan dalam siaran pers, Senin (28/10/2024). (Sumber: Kontan.co.id, 28 Oktober 2024, Investasi Kripto di Indonesia Didominasi Gen Z dan Milenial)

Hal inipun dinyatakan oleh CMO Tokocrypto Wan Iqbal. Yang mengamati bahwa generasi muda semakin memilih investasi kripto sebagai bagian dari strategi keuangan mereka. Generasi Z dan Milenial, empat kali lebih sering berinvestasi dalam aset kripto dibandingkan generasi yang lebih tua.

“Di Tokocrypto, lebih dari 60% investor merupakan kalangan muda. Kami menyadari pentingnya edukasi agar mereka dapat mengelola investasi ini dengan bijak dan memahami risiko yang ada,” jelas Iqbal.

Namun selain itu, ada beberapa faktor lain yang mendasarinya seperti kemudahan akses, dan kesesuaian dengan gaya hidup digital mereka.
Generasi muda juga lebih terbuka terhadap teknologi baru dan memiliki kepercayaan yang lebih rendah terhadap lembaga keuangan tradisional.

Berikut beberapa alasan lebih detail mengapa kripto menarik bagi anak muda:

1. Kemudahan Akses dan Digital:
Kripto dapat diakses melalui perangkat seluler dan platform online yang mudah digunakan, cocok untuk anak muda yang fasih teknologi dan sering menggunakan internet dan media sosial.

2. Potensi Keuntungan Tinggi:
Kripto menawarkan potensi keuntungan yang besar, meskipun juga disertai dengan risiko fluktuasi harga yang signifikan.

3. Ketidakpercayaan terhadap Lembaga Keuangan Tradisional:
Banyak anak muda yang merasa tidak percaya terhadap sistem keuangan tradisional dan mencari alternatif terdesentralisasi yang memberikan kontrol lebih besar atas aset mereka.

4. Inovasi dan Budaya:
Kripto dianggap sebagai teknologi inovatif yang dapat mengubah cara orang berinvestasi dan melakukan transaksi keuangan.

5. Diversifikasi dan Kontrol Aset:
Kripto menawarkan diversifikasi portofolio investasi dan memungkinkan anak muda untuk memiliki kendali lebih besar atas aset mereka. Jika dibandingkan dengan aset investasi tradisional.

6. Komunitas Online dan Media Sosial:
Komunitas online dan media sosial memainkan peran penting dalam memberikan informasi, diskusi, dan prediksi tren kripto. Sehingga anak muda merasa memiliki komunitas yang saling mendukung.

7. Peluang Jangka Panjang:
Banyak anak muda yang melihat kripto sebagai investasi jangka panjang dan berencana untuk “menahan” aset kripto mereka. Jika melihat potensi pertumbuhan dan penerapan teknologi kripto.

8. Teknologi Blockchain:
Kripto didasarkan pada teknologi blockchain, yang dianggap sebagai teknologi yang inovatif dan dapat digunakan untuk berbagai aplikasi di masa depan.

Di kalangan Gen Z Indonesia, jenis kripto yang paling diminati adalah:
• Bitcoin (BTC):
Merupakan aset kripto pertama dan paling terkenal, sering dianggap sebagai “emas digital”. Sehingga Bitcoin tetap menjadi aset kripto terkemuka karena nilai pasar dan historisnya.

Grafik Pertumbuhan Bitcoin Januari –  18 Mei 2025

Grafik Perkembangan Bitcoin Jan- Mei 2025
Sumber: Investing.com

• Ethereum (ETH):
Blockchain yang digunakan untuk menjalankan berbagai aplikasi terdesentralisasi dan smart contracts.

• Tether (USDT):
Stablecoin yang nilainya tetap terkait dengan dolar AS, digunakan untuk mengurangi volatilitas dan mempermudah transaksi.

• Pepe (PEPE):
Kripto yang terinspirasi dari meme internet, populer di kalangan komunitas online.
• Solana (SOL):
Blockchain yang menawarkan kecepatan transaksi yang tinggi dan biaya yang rendah.

Namun, penting bagi anak muda untuk memahami mekanisme transaksi kripto, risiko kripto dan melakukan investasi dengan hati-hati, karena pasar kripto sangat volatil dan berisiko tinggi.

Mekanisme Transaksi Kripto

Mekanisme transaksi kripto di Indonesia umumnya melibatkan Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) yang terdaftar, bursa berjangka, dan Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian. Transaksi dilakukan melalui platform elektronik yang difasilitasi oleh PFAK, di mana pengguna menyetor dana ke rekening terpisah PFAK dan kemudian membeli aset kripto.

Bursa kripto telah resmi hadir di Indonesia maka dari itu para pelaku pasar perlu memahami mekanisme perdagangan kripto serta istilah yang terlibat dalam mekanisme ini. Hal ini menjadi penting agar para investor dapat mengetahui alur tahapan berinvestasi kripto yang benar.

Terdapat lima istilah yang terlibat dalam mekanisme perdagangan aset kripto, yakni:

1. Pelanggan aset kripto, yakni pihak pengguna jasa yang disediakan Pedagang Fisik Aset Kripto dalam perdagangan aset kripto.

2. Pedagang fisik aset kripto, yakni pihak yang sudah mendapat persetujuan Bappebti guna menjalankan transaksi kripto. Misalnya Indodax, TokoCrypto yang memiliki platform elektronik untuk melakukan jual beli aset kripto.

3. Bursa berjangka, yakni wadah untuk mengawasi perdagangan aset kripto. Saat ini Bappebti telah memberikan ijin dan menyerahkan pengawasan dan pencatatan seluruh perdagangan aset kripto di Indonesia kepada PT Central Finance (CFX).

Sebagai informasi ijin dari Bappebti telah diperoleh sejak Juli tahun 2023. Dan PT CFX ini merupakan bursa kripto pertama di dunia, di negara lain belum ada bursa kripto seperti ini. Yang ada semua perdagangan atau trading platformnya disebut exchange.

Untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan pengguna aset kripto maka CFX diawasi oleh 3 lembagai.  Yang merupakan Seslf Regulatory Organization (SRO), yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI) dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC). (Sumber: Vibiznews, 9 April 2025)

4. Lembaga kliring berjangka, bertugas untuk menyelesaikan transaksi dan mencatat detail transaksi yaitu PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI)

5. Depository, yakni tempat penyimpanan aset kripto yang telah ditransaksikan di Indonesia dikenal dengan PT Kustodian Koin Indonesia/ Indonesian Coin Custodian (ICC)

Selain memperoleh keuntungan yang tinggi, maka perlu dipahami risiko transaksi kripto sebelum melakukan transaksi kripto.

Risiko Utama Investasi Kripto, diantaranya:

1. Volatilitas Harga yang Ekstrem:
Harga aset kripto dapat naik dan turun dengan sangat cepat dan drastis, sehingga dapat menyebabkan kerugian besar dalam waktu singkat.

2. Risiko Kejahatan Siber dan Penipuan:
Aset kripto beroperasi di dunia digital, sehingga rentan terhadap ancaman siber seperti peretasan dan skema phishing. Selain itu, banyak penipuan yang memanfaatkan minat terhadap aset kripto, termasuk skema Ponzi, pump and dump, dan penjualan koin palsu.

3. Risiko Pasar:
Harga kripto dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk sentimen pasar, regulasi, dan berita, yang dapat menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan.

4. Risiko Likuiditas:
Beberapa aset kripto mungkin memiliki likuiditas rendah, yang berarti kesulitan untuk menjualnya dengan cepat atau dengan harga yang wajar.

5. Risiko Regulasi:
Peraturan terkait aset kripto masih berkembang dan belum jelas, sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian dan risiko bagi investor.

6. Risiko Pencurian Aset Digital:
Aset kripto disimpan dalam dompet digital yang rentan terhadap peretasan atau kehilangan kunci pribadi.

Oleh karena itu perlu diketahui beberapa tips untuk memitigasi risiko investasi kripto:

• Perlu dilakukan diversifikasi aset: Jangan hanya berinvestasi pada satu jenis aset kripto, tetapi juga diversifikasi ke aset lain untuk mengurangi risiko.
• Pilih Jasa Penyimpanan yang Aman: Gunakan dompet digital atau platform yang terpercaya dan aman.
• Gunakan Stop Loss: Atur stop loss untuk membatasi kerugian jika harga aset kripto turun.
• Pahami Risikonya: Sebelum berinvestasi, pahami risiko yang terkait dengan aset kripto.
• Berhati-hati Terhadap Penipuan: Jangan mudah percaya pada promosi atau janji-janji keuntungan yang terlalu besar.
• Lakukan Riset: Pahami proyek dan tim di balik aset kripto yang ingin Anda investasikan.

Kesimpulan:

Investasi kripto dapat memberikan potensi keuntungan yang besar, tetapi juga disertai dengan risiko yang signifikan. Dengan memahami risiko dan memitigasinya, investor dapat mengurangi potensi kerugian dan meningkatkan peluang keberhasilan investasi kripto.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting