(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Kamis sore ini (22/5), terpantau menguat 24,520 poin (0,34%) ke level 7.166,981 setelah dibuka naik ke level 7.158,404.
IHSG bergerak rally ke level 4 bulan lebih tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya melemah, mengikuti Wall Street yang berakhir semalam merosot oleh kekhawatiran atas bertambahnya defisit utang pemerintah AS.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat 0,40% atau 65 poin ke level Rp 16.325, dengan dollar AS di pasar uang Eropa naik terbatas setelah terkoreksi 3 hari di sesi global sebelumnya; tertahan sekitar 2 minggu terendahnya oleh concern atas bertambahnya pembiayaan defisit AS.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.390, serta terpantau bullish di hari keenamnya ke level 6 minggu terkuatnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 15,943 poin (0,22%) ke level 7.158,404. Sedangkan indeks LQ45 naik 4,000 poin (0,49%) ke level 816,160. Siang ini IHSG menguat 31,134 poin (0,44%) ke level 7.173,595. Sementara LQ45 terlihat naik 0,41% atau 3,350 poin ke level 815,510.
IHSG kemudian agak turun dan ditutup menguat 24,520 poin (0,34%) ke level 7.166,981, sedangkan LQ45 naik 2,850 poin (0,35%) ke level 815,010. Tercatat saat ini sebanyak 294 saham naik, 306 saham turun dan 207 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau bias melemah, di antaranya Nikkei yang merosot 0,84%, dan Hang Seng yang turun 1,19%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini rally ke level 4 bulan lebih tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya melemah, mengikuti Wall Street yang berakhir semalam merosot.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan ditahan profit taking pendek, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.203 dan 7.325. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.811, dan bila tembus ke level 6.724.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group