(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga turun pada hari Selasa tekanan karena menguatnya dolar AS, ketidak pastian mengenai tarif AS. Harga tembaga turun dari kenaikan harga selama 2 minggu . Penurunan terbatas dengan adanya problem di tambang besar di Kongo.
Harga tembaga kontrak 3 bulan di the London Metal Exchange turun 0.3% menjadi $9,585 per MT setelah mencapai harga tertinggi sejak 14 Mei di $9,634.
Harga tembaga di the Shanghai Futures Exchange turun 0.08% menjadi 78,210 yuan ($10,878.36) per ton.
Harga tembaga di Comex AS turun 1.8% menjadi $4.75 per pound sehingga premium terhadap harga tembaga di LME menjadi $888 per ton.
Menguatnya dolar membuat harga tembaga di LME turun, harga barang AS menjadi lebih mahal apabila dibeli dengan mata uang diluar dolar.
Adanya keraguan akan kemana tarif dari negosiasi AS – Eropa yang sedang berlangsung.
Presiden AS memutuskan untuk mencabut tarif 50% terhadap barang impor negara Uni Eropa pada bulan depan, mendorong akan terjadinya negosiasi antar negara-negara tersebut menurut Uni Eropa pada hari Senin.
Permintaan akan logam di Cina berangsur melemah dan secara fundamental permintaan akan tembaga memasuki musim sepi.
Penurunan akan harga tembaga dibatasi oleh berita bahwa tambang Ivanhoe menghentikan produksi tahun ini setelah aktivitas dari tambang besar di Republik Demokrasi Kongo menghentikan operasi tambang bawah tanah. Kongo adalah produsen tembaga terbesar di Afrika.
Harga logam lain di LME
- Harga aluminium turun 0.3% menjadi $2,483.50 per ton
- Harga timbal turun 0.8% menjadi $1,976 per ton.
- Harga zinc tetap di $2,701.50
- Harga nikel turun 1.8% menjadi $15,310
- Harga timah turun 0.3% menjadi $32,650
Analisa teknikal untuk tembaga
Support pertama di $9,496 terus turun ke $9,307
Resistant pertama di $9,686 dan berikut ke $9,876
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



