(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada hari Selasa naik kembali dari penurunan pada awal pasar, dipicu oleh meningkatnya harga minyak mentah.
Harga gula Juli di ICE New York naik 2 sen (0.12%) menjadi $16.95 . Harga gula putih Agustus di ICE London naik 2.80 sen (0.59%)
Harga gula mengikuti kenaikan dari harga minyak mentah yang naik ke harga tertinggi 1 ½ minggu. Kenaikan harga minyak mentah membuat harga etanol naik sehingga pabrik penggilingan tebu lebih memilih untuk membuat etanol dari gula sehingga persediaan gula turun.
Harga gula pada awal pasar turun dengan harga gula di New York turun ke harga terendah 3 ¾ tahun dan di London harga gula turun ke harga terendah 4 ½ bulan.
Harga gula turun karena kenaikan produksi gula di India. Pada hari Senin India National Federation of Cooperative Sugar Factories memperkirakan produksi gula India di 2025/26 naik 19% dari tahun lalu menjadi 35 MMT karena perluasan area tanaman tebu.
Pada 22 Mei Laporan USDA dalam laporan tahunan, memperkirakan produksi gula global di 2025/26 naik 4.7% dari tahun lalu menjadi 189,318 MMT sehingga gula global surplus 41,188 MMT naik 7.5%.
Pada 22 Mei perkiraan USDA – FAS bahwa produksi gula Brazil 2025/26 naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 44.7 MMT.
Juga memperkirakan produksi gula India di 2025/26 akan naik 25% dari tahun lalu menjadi 35.3 MMT, karena hujan di musim monsoon menguntungkan bagi tanaman gula dan meningkatkan hasil gula per are.
Produksi gula Thailand 2025/26 diperkirakan naik 2% dari tahun lalu menjadi 10.3 MMT
Curah hujan meningkat di India sehingga menyuburkan tanaman tebu membuat harga gula turun. Pada 15 April, India Ministry of Earth Sciences meramalkan hujan turun diatas normal pada musim monsoon tahun ini, dengan total curah hujan diperkirakan 105% diatas rata-rata jangka panjang. Musim monsoon antara bulan Juni sampai September
Pada 20 Januari lalu pemerintah India hanya mengijinkan pabrik gula mengekspor 1 MMT gula untuk musim ini, menggantikan peraturan ekspor gula di tahun 2023. Pembatasan ekspor gula India berlaku sejak Oktober 2023 untuk menjaga persediaan gula domestic. India mengijinkan pabrik gula untuk mengekspor 6.1 MMT gula selama 2022/23 sampai 30 September setelah ekspor gula mencapai rekor 11.1 MMT pada periode sebelumnya.
The India Sugar Mills Association (ISMA) memperkirakan produksi gula India di 2024/25 turun 17.5% menjadi 26.2 MMT, jumlah terendah 5 tahun
The India Sugar Mills Association (ISMA) memperkirakan produksi gula India dari 1 Oktober sampai 15 Mei sebesar 25.74 MMT turun 17% dari tahun lalu pada periode yang sama
Pada 1 Mei Indian Food Secretary Chopra mengatakan bahwa ekspor India di 2024/25 ekspor India totalnya akan 800,000 MT, dibawah perkiraan 1 MMT.
Outlook produksi gula Thailand tinggi sehingga menurunkan harga gula. Pada 2 Mei Thailand’s Office of Cane and Sugar Board melaporkan produksi gula 2024/25 naik 14% dari tahun lalu menjadi 10.00 MMT
Pada hari Kamis lalu Unica melaporkan produksi gula Brazil 2025/26 di Tengah – Selatan sampai pertengahan pertama Mei turun 6.8% dari tahun lalu menjadi 2.408 MMT dan hasil kumulatif gula 2025/26 Brazil tengah – Selatan sampai pertengahan turun 22.7% dari tahun lalu menjadi 3.989 MMT.
Pada 15 Mei the International Sugar Organization (ISO) meningkatkan perkiraan defisit gula global 2024/25 menjadi tertinggi dalam 9 tahun defisit sebesar 5.47 MMT dibanding perkiraan Februari defisit sebesar 4.88 MMT.
Memperlihatkan pasar lebih ketat dari surplus gula global di 2023/24 sebesar 1.31 MMT
The ISO juga menurunkan produksi gula global 2024/25 menjadi 174.8 MMT dari perkiraan Februari sebesar 175.5 MMT
Analisa tehnikal untuk gula
support pertama di $16.80 dan berikut ke $16.20
Resistant pertama di $17.80 dan berikut ke $ 18.90
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



