Harga Gula Di London Naik Mengikuti Kenaikan Harga Minyak Mentah

366

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula naik kembali pada hari Rabu, terutama di London karena mengikuti kenaikan harga minyak mentah . Tetapi di New York harga gula turun karena menguatnya real Brazil 

Harga gula Juli di ICE New York turun 6 sen (0.36%) menjadi $16.42 . Harga gula Agustus di ICE London naik 5 sen (1.07%) 

Harga gula naik kembali dari harga terendah pada hari Rabu dengan harga gula di London naik karena naiknya harga minyak mentah . Harga minyak mentah WTI naik ke harga tertinggi 2 ¼ bulan pada hari Rabu.  Sehingga membuat harga etanol naik dan pabrik penggilingan tebu akan membuat etanol daripada gula sehingga persediaan gula turun.

https://vibiznews.com/index.php/2025/06/12/harga-minyak-dunia-melonjak-4-ke-tertinggi-2-bulan-lebih/

Pada hari Rabu juga Real Brazil menguat ke kurs tertinggi 8 bulan sehingga mengurangi ekspor karena harga komoditas Brazil menjadi lebih mahal ketika dibeli dengan mata uang lain diluar real. 

Harga gula beragam pada hari Rabu. Harga gula sudah 2 bulan mengalami penurunan dengan harga gula di New York turun ke harga terendah 4 tahun pada hari Jumat lalu dan harga gula di London ke harga terendah 3 ¾ tahun. 

Perkiraan bahwa gula global surplus membuat harga gula  turun pada 22 Mei Laporan   USDA  dalam laporan tahunan, memperkirakan produksi gula global di 2025/26 naik 4.7% dari tahun lalu menjadi 189,318 MMT sehingga gula global surplus 41,188 MMT naik 7.5%. 

. Harga gula turun karena kenaikan produksi gula di India. Pada hari  Senin lalu India National Federation of Cooperative Sugar Factories memperkirakan produksi gula India di 2025/26  naik 19% dari tahun lalu menjadi 35 MMT karena perluasan area tanaman tebu. 

Curah hujan meningkat di India sehingga menyuburkan tanaman tebu membuat harga gula turun. Pada 15 April, India Ministry of Earth Sciences meramalkan hujan turun diatas normal pada musim monsoon tahun ini, dengan total curah hujan diperkirakan 105% diatas rata-rata jangka panjang. Musim monsoon antara bulan Juni sampai September 

Tanda bahwa hasil gula global meningkat sehingga harga gula turun pada 22 Mei perkiraan USDA – FAS bahwa produksi gula Brazil 2025/26 naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 44.7 MMT. 

Juga memperkirakan produksi gula India  di 2025/26 akan naik 25% dari tahun lalu menjadi 35.3 MMT, karena hujan di musim monsoon menguntungkan bagi tanaman gula dan meningkatkan hasil gula per are. 

Produksi gula Thailand 2025/26 diperkirakan naik 2% dari tahun lalu menjadi 10.3 MMT 

Pada 20 Januari lalu pemerintah India hanya mengijinkan pabrik gula mengekspor 1 MMT gula untuk musim ini, menggantikan peraturan ekspor gula di tahun 2023. Pembatasan ekspor gula India berlaku sejak Oktober 2023 untuk menjaga  persediaan gula domestic. India mengijinkan pabrik gula untuk mengekspor 6.1 MMT gula selama 2022/23 sampai 30 September setelah ekspor gula mencapai rekor 11.1 MMT pada periode sebelumnya. 

The India Sugar  Mills Association (ISMA) memperkirakan produksi gula India di 2024/25 turun 17.5% menjadi 26.2 MMT, jumlah terendah 5 tahun 

The India Sugar  Mills Association (ISMA) memperkirakan produksi gula India dari 1 Oktober sampai 15 Mei sebesar 25.74 MMT turun 17% dari tahun lalu pada periode yang sama 

Pada 1 Mei Indian Food Secretary Chopra mengatakan bahwa ekspor India di 2024/25 ekspor India totalnya akan 800,000 MT, dibawah perkiraan 1 MMT. 

Outlook produksi gula Thailand tinggi sehingga menurunkan harga gula. Pada 2 Mei Thailand’s Office of Cane and Sugar Board melaporkan produksi gula 2024/25 naik 14% dari tahun lalu menjadi 10.00 MMT 

Pada  29 Mei Unica melaporkan  produksi gula Brazil 2025/26 di Tengah – Selatan sampai pertengahan pertama Mei turun 6.8% dari tahun lalu menjadi 2.408 MMT dan  hasil kumulatif gula 2025/26 Brazil tengah – Selatan sampai pertengahan turun 22.7% dari tahun lalu menjadi 3.989 MMT. 

Pada  15 Mei  the International Sugar Organization (ISO) meningkatkan  perkiraan defisit gula global 2024/25 menjadi tertinggi dalam 9 tahun defisit sebesar 5.47   MMT dibanding perkiraan  Februari defisit sebesar 4.88 MMT.    

Memperlihatkan pasar lebih ketat dari  surplus gula global di 2023/24 sebesar 1.31 MMT   

The ISO juga menurunkan produksi gula global 2024/25 menjadi 174.8 MMT dari perkiraan Februari sebesar 175.5 MMT 

Analisa tehnikal untuk gula   

Support pertama di $16.20 dan berikut ke $15,60 

Resistance pertama di $16.80 dan berikut ke $ 17.80  

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting