(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis pagi ini (19/6), terpantau melemah cukup signifikan 73,385 poin (1,06%) ke level 7.032,4040 setelah turun ke level 7.050,054.
IHSG bergerak terkoreksi di hari keduanya ke level 2 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya bias melemah setelah the Fed mempertahankan suku bunganya dan berlanjutnya konflik Israel-Iran, serta mencermati Wall Street yang berakhir semalam mixed terbatas.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah 0,40% atau 65 poin ke level Rp 16.360, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah beringsut naik di sesi global sebelumnya; beredar di sekitar seminggu tertingginya setelah the Fed mempertahankan kebijakannya dan pasar mencermati konflik Timur Tengah.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.295, serta terpantau tertekan ke level sebulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 57,735 poin (0,81%) ke level 7.050,054. Sedangkan indeks LQ45 turun 4,210 poin (0,53%) ke level 788,550. Pagi ini IHSG melemah 73,385 poin (1,06%) ke level 7.032,4040. Sementara LQ45 terlihat turun 1,30% atau 10,310 poin ke level 782,450.
Tercatat saat ini sebanyak 103 saham naik, 499 saham turun dan 188 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street ditutup semalam dengan variatif dan rentang terbatas, setelah the Fed mempertahankan suku bunganya namun tetap proyeksikan 2 kali pemangkasan lagi di tahun ini. Sedangkan, bursa regional pagi ini terpantau mixed, di antaranya Nikkei yang turun 0,74%, dan Hang Seng yang merosot 1,45%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi di hari keduanya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya bias melemah setelah the Fed mempertahankan suku bunganya.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan tetap di zona merah, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.240 dan 7.325. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.002, dan bila tembus ke level 6.811.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



