(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga naik pada hari Rabu karena melemahnya dolar sementara menantikan keputusan suku bunga dari the Federal Reserve. Meningkatnya konflik di Timur Tengah dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi membuat permintaan akan berkurang.
Harga tembaga di The London Metal Exchange (LME) naik 0.2% menjadi $9,684.50 per MT.
Keputusan The Federal Reserve untuk suku bunga AS beberapa jam lalu dan hari Kamis Libur di AS, aktivitas logam berkurang menurut para trader.
https://vibiznews.com/index.php/2025/06/19/the-fed-naikkan-proyeksi-suku-bunga-tahun-2026/
Harga minyak mentah naik dalam beberapa hari ini karena gangguan dari pengiriman pasokan akibat dari perang Iran – Israel.
Pasukan militer AS diperkirakan akan masuk ke Timur Tengah menurut berita Reuters sehingga intervensi AS membuat investor khawatir akan meluasnya konflik di daerah yang kaya sumber alam, rantai pasokan dan infrastruktur terganggu.
Tembaga dan logam industri lain mengalami tekanan karena pertumbuhan ekonomi terancam dengan melonjaknya harga minyak mentah.
Konflik belum berakhir tapi mereka sudah membicarakannya sehingga pasar menenangkan diri dan kembali untuk berdagang secara normal.
Kekhawatiran ketersedian akan tembaga di LME karena turunnya persediaan, mereka lebih mempertahankan kontraknya sebelum jatuh tempo dipindahkan kepemilikanya dan kontrak tunai menjadi premium dibanding dengan kontrak terdekat.
Persediaan tembaga di gudang LME sebesar 107,350 ton turun 60% sejak Maret dan harga terendah sejak Mei 2024.
Analisa teknikal untuk tembaga di LME
Support pertama di $9,640 terus turun ke $9,562
Resistant pertama di $9,719 dan berikut ke $9,797
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting