(Vibiznews – Commodity) – Harga kedelai pada penutupan pasar hari Senin turun setelah pengumuman dari Presiden AS mengenai tarif yang berdampak pada penjualan dari biji-bijian AS dan bagi Indonesia.
Pada pagi hari Senin pagi dilaporkan, Indonesia menyetujui untuk membeli $34 milyar komoditas AS termasuk jagung, kedelai dan produk energi setelah itu Presiden Trump mengeluarkan tarif untuk barang-barang Indonesia 32 % dimulai 1 Agustus.
Harga kedelai Agustus di CBOT turun 24 sen menjadi $10.3150 per bushel
Setelah libur panjang minggu lalu maka Laporan Pengiriman Ekspor Mingguan diumumkan Senin pagi :
- Kedelai yang dikirim pada minggu ini sampai 3 Juli . Naik 64.5% dari minggu lalu dan naik 32.3% dari tahun lalu di minggu yang sama.
- Negara tujuan pengiriman terbesar dari Mesir sebesar 88,641 MT kemudian Indonesia 78,551 MT dan Mexico 71,716 MT.
- Pada tahun marketing ini pengiriman sebesar 46.25 MMT (1.699 bbu) naik 10.5% dari tahun lalu pada periode yang sama
Laporan Pertumbuhan Tanaman Mingguan
- Tanaman kedelai AS yang sudah berbunga 32% sampai hari Minggu, masih diatas rata-rata 31%, dan 8% sudah berbuah.
- Kondisi tanaman tetap 66% gd/ex
- Indeks Brugler500 naik 1 point menjadi 369 .
- Curah hujan ½ – 1 inchi di ladang jagung dan kedelai di AS
USDA melaporkan bahwa persediaan dikuartal pertama 1.008 milyar dan area tanam sebesar 83.380 juta are. Persediaan lebih besar dari perkiraan tapi area tanaman kedelai sesuai dengan perkiraan pedagang.
Perkiraan kondisi di Midwest baik untuk pertumbuhan tanaman kedelai.
Harga kedelai Brazil lebih murah dari harga kedelai AS sehingga pangsa pasar AS berkurang, dan ekspor AS berkurang
Impor Cina mengambil produk ekspor kedelai dari Amerika Selatan sehingga impor dari AS berkurang
Analisa tehnikal untuk Kedelai di CBOT:
Support pertama di $10.17 berikut ke $ 9.83
Resistance pertama di $10.64 berikut ke $10.72
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



