(Vibiznews – Commodity) – Harga kedelai naik pada penutupan pasar hari Kamis, perkiraan adanya kenaikan penjualan setelah berlakunya tarif baru untuk Indonesia, pembeli kedelai AS 5 terbesar, Jepang dan juga Cina dan Uni Eropa negosiasinya ditunggu hasilnya untuk Uni Eropa pada minggu ini dan Cina ditunda pembicaraannya pada minggu depan
Perjanjian dagang Jepang dan AS diumumkan hari Selasa, Tarif menjadi sebesar 15% sampai 1 Agustus. Syaratnya membeli $8 milyar komoditas AS termasuk kedelai.
Perjanjian dagang Indonesia dan AS sudah terjadi sehingga tarif impor menjadi 19% dengan dengan syarat pembelian barang AS termasuk kedelai.
Penjualan sekarang sedang fokus ke pembicaraan ke Uni Eropa dan Cina sebelum musim pengiriman pada beberapa bulan ke depan.
Harga kedelai September di CBOT naik 0.75 sen menjadi $10.0575 per bushel.
Laporan Penjualan Ekspor Mingguan
- Penjualan kedelai persediaan lama sebesar 160,872 MT seminggu ini sampai 17 Juli. Turun 60.8% dari minggu lalu tapi masih naik 81.5% dari tahun lalu pada minggu yang sama.
- Negara pembeli terbesar Belanda 116,800 MT kemudian 67,900 MT ke Mexico.
- Persediaan baru dijual 238,816 MT jumlah terendah 4 minggu.
- Negara pembeli tidak dikenal sebesar 120,000 MT.
- Penjualan soymeal sebesar 182,610 MT pada tahun marketing ini, untuk penjualan pada tahun depan diperkirakan 91,907 MT dan total penjualan 274,517 MT terendah dari range perkiraan pedagang 250,000 – 550,000 MT.
- Penjualan minyak kedelai sebesar 599 MT untuk 2024/25 , untuk 2025/26 menjadi 1,953 MT di range terendah 0 – 20,000 MT.
Analisa tehnikal untuk Kedelai di CBOT:
Support pertama di $10.02 berikut ke $ 9.83
Resistance pertama di $10.20 berikut ke $10. 47
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



