Industri Kripto Indonesia Semakin Kuat, Siap Kolaborasi dengan Investor Global

351
CFX Crypto Conference 2025
CMO Tokocrypto Wan Iqbal small saat fireside chat CFX Crypto Conference 2025 di Nuanu Creative City, Tabanan, Bali, pada Kamis, 21 Agustus 2025. FOTO: VIBIZNEWS.COM/MARULI SINAMBELA

(Vibiznews-Ekonomi) Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, menegaskan bahwa ekosistem industri kripto di Indonesia sudah cukup kuat dan siap berkolaborasi dengan investor global. Menurutnya, masuknya pemain asing justru menjadi peluang besar untuk memperkuat industri dalam negeri.

“Iklim kripto itu sifatnya global. Tidak bisa dimiliki satu negara atau satu pihak. Karena itu, masuknya investor asing seharusnya kita pandang sebagai peluang untuk memperluas jejaring dan meningkatkan kolaborasi,” ujar Iqbal dalam fireside chat CFX Crypto Conference 2025 di Nuanu Creative City, Tabanan, Bali, pada Kamis, 21 Agustus 2025.

Iqbal menekankan, meski kripto bersifat borderless, Indonesia telah memiliki fondasi ekosistem yang solid. Saat ini terdapat lebih dari 20 pedagang aset kripto berizin penuh, ditambah dengan hadirnya bursa, kliring, hingga kustodian. Model ini menurutnya unik sekaligus saling melengkapi sehingga risiko bisa diminimalisasi.

“Dengan adanya struktur seperti ini, risiko yang sebelumnya terpusat di satu entitas bisa tersebar. Investor jadi lebih terlindungi, dan ekosistem dalam negeri makin terpercaya,” jelasnya.

Lebih jauh, Iqbal menegaskan bahwa pihaknya berharap investor asing yang masuk tidak sekadar melakukan akuisisi, melainkan turut memperkuat industri lokal.

“Kami tidak ingin hanya terjadi capital outflow. Harapannya justru investor global bisa mendukung ekosistem, membawa pengalaman, pengetahuan, serta inovasi yang berguna bagi perkembangan kripto di Indonesia,” ungkapnya.

Terkait inovasi, Iqbal menyebut industri kripto global berkembang sangat cepat, mulai dari produk staking hingga perpetual staking dan beragam instrumen keuangan berbasis blockchain lainnya. Namun, di Indonesia, setiap inovasi tetap harus melewati mekanisme sandbox dan proses regulasi dari OJK demi menjamin keamanan investor.

“Dari sisi compliance, Indonesia termasuk yang terbaik. Market kita sangat trusted. Tapi memang untuk inovasi, kita perlu mengejar ketertinggalan. Itulah kenapa kolaborasi dengan pihak global penting, agar pengetahuan dan inovasi bisa ikut masuk,” kata Iqbal.

Iqbal optimistis bahwa dengan regulasi yang semakin jelas serta ekosistem yang terus berkembang, Indonesia akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan industri kripto di kawasan.