(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga turun dari harga tertinggi 15 bulan pada hari Kamis setelah menurunnya kekhawatiran akan kekurangan persediaan akibat tutupnya tambang Freeport Mc Moran Inc di tambang grasberg Indonesia.
Harga tembaga kontrak 3 bulan di the London Metal Exchange turun 0.2% menjadi $10,320 per MT
Harga sempat naik ke harga $10,485 kemarin, harga tertinggi sejak Mei 2024, setelah pedagang menutup posisinya setelah Freeport mengatakan output tambang Indonesia turun 35% di 2026 dari perkiraan sebelumnya.
Dua pedagang mengatakan pada hari Kamis bahwa sebagian besar aksi short covering telah berakhir.
Alastair Munro, ahli strategi logam senior di Marex, mengatakan penurunan harga tembaga sebagian disebabkan oleh meredanya pembelian oleh Commodity Trading Advisors dan penguatan dolar. Dana investasi CTA sebagian besar digerakkan oleh program komputer berdasarkan sinyal teknis.
Menguatnya dolar membuat harga logam AS menjadi mahal apabila dibeli dengan mata uang lain selain dolar
Berkurangnya persediaan terlihat pada kurva LME. Perbedaan harga antara tembaga Nopember dengan tembaga 3 bulan sebesar $4 turun dari hari Rabu di $19 . Kontrak Desember dibanding dengan kontrak 3 bulan menjadi $21.50 per ton hari Kamis naik dari $14.70 hari Rabu dan $1.30 hari Selasa.
Kenaikan Harga tembaga ke depan akan didukung oleh gangguan persediaan, kesediaan konsentrate tembaga , dan berkurangnya persediaan di AS
Citi mengatakan bahwa persediaan tembaga kira-kira akan defisit 400,000 di tahun 2026 tanpa kenaikan harga, kemudian defisit 350,000 ton di 2027.
Harga logam lain di LME
- Harga aluminium naik 0.5% menjadi $2,665 per ton
- Harga Zinc naik 0.5% menjadi $2,953 per ton
- Harga Nikel naik 0.3% menjadi $15,470
- Harga timah naik 0.7 % menjadi $34,550
- Harga timbal naik 0.1% menjadi $2,002
Analisa teknikal untuk tembaga di LME
Support pertama di $10,247 kemudian turun ke $10,171
Resistant pertama di $10,323 dan berikut ke $10,400
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



