(Vibiznews – Commodity) Harga emas ditutup naik pada hari Selasa dengan meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang memicu permintaan safe haven.
Harga emas spot ditutup naik 0,78% pada $4.142,50 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak Desember ditutup naik 0,74% pada $4.163,4 per ons.
Harga emas reli pada hari Selasa, dengan emas Desember mencatatkan kontrak tertinggi baru dan kontrak berjangka terdekat mencatatkan kontrak tertinggi baru sepanjang masa di $4.160,10 per troy ons.
Ketegangan perdagangan AS-Tiongkok mendorong permintaan logam mulia sebagai aset safe haven, menyusul sanksi Tiongkok terhadap lima unit kapal Korea Selatan, Hanwha Ocean Co, di AS.
Penutupan pemerintah telah memicu permintaan logam mulia sebagai aset safe haven.
Logam mulia mempertahankan penguatannya pada hari Selasa karena komentar dovish dari Ketua Fed Powell yang memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga Fed pada pertemuan FOMC 28-29 Oktober.
Kenaikan emas dibatasi oleh komentar hawkish dari Presiden ECB Lagarde, yang menyatakan bahwa ekonomi Zona Euro “dalam kondisi baik” dan risiko terhadap prospek ekonomi lebih seimbang, sehingga meredam spekulasi kebijakan ECB yang lebih longgar.
Selain itu, data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan baru-baru ini telah memperkuat prospek The Fed untuk terus memangkas suku bunga, sebuah faktor bullish bagi logam mulia.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik dengan meningkatnya permintaan safe haven terkait ketegangan perdagangan AS-Tiongkok dan masih berlangsungnya penutupan pemerintah AS. Eskpektasi pemangkasan suku bunga Fed bulan Oktober juga mendukung kenaikan harga emas. Juga akan mencermati pernyataan Ketua Fed dan Pejabat Fed yang jika mendukung pemangkasan suku bunga, akan menguatkan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $4.201-$4.239. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $4.115-$4.067.



