(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga turun pada hari Kamis karena ketegangan perdagangan antara AS dan Cina, dan ketidak pastian akan penutupan pemerintah AS , sementara melemahnya dolar membuat penurunan terbatas.
Harga tembaga di the London Metal Exchange turun 0.7% menjadi $10,566 per MT.
Kekhawatiran akan kekurangan persediaan karena penutupan tambang membuat harga sempat naik ke harga tertinggi 16 bulan di $11,000 pada minggu lalu.
Penutupan pemerintah AS sudah berlangsung dua minggu membuat biaya ekonomi sebesar $15 milyar perminggu tidak keluar, melemahkan dolar.
Para pedagang logam industri khawatir akan pertumbuhan dari pabrik dan permintaan, terutama konsumen- konsumen utama Cina, dimana perusahaan menghadapi harga tembaga yang tinggi yang mengurangi keuntungan. Perkiraan akan adanya prospek permintaan yang berkurang di Cina yang berhubungan tekanan pertumbuhan pabrik dan laporan ekspor yang didukung oleh data GDP pada kuartal ke tiga diperkiraan akan turun dari periode kwartal ke dua .
Kekhawatiran akan persediaan di pasar aluminium berkurang membuat terjadinya premium antara harga tunai dan kontrak tiga bulan pada minggu ini naik diatas $21 per ton tertinggi sejak Februari. Pada perdagangan terakhir sekitar $7.
Harga logam lain di LME
- Harga aluminium naik 0.4% menjadi $2,755 per ton
- Harga Zinc turun 0.1% menjadi $2,943
- Harga Nikel turun 0.1% menjadi $15,175
- Harga timah naik 0.3% menjadi $35,500 per ton.
- Harga timbal berubah sedikir menjadi $1,982
Analisa teknikal untuk tembaga di LME
Support pertama di $10,599 kemudian turun ke $10,532
Resistant pertama di $10,666 dan berikut ke $10,733
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



