(Vibiznews – Commodity) – Harga gula turun dari harga tertinggi 3.5 minggu pada penutupan pasar hari Rabu, turunnya harga gula karena harga minyak mentah turun memicu likuidasi di gula berjangka.
Harga gula Maret di ICE New York turun 4 sen (0.27%) menjadi $33.60 . Harga gula putih Maret di ICE London turun 0.30 sen (0.07%)
Harga minyak mentah WTI turun 2% pada hari Rabu, membuat harga etanol turun sehingga pabrik penggilingan tebu lebih memilih untuk memproduksi gula dibandint etanol, sehingga persediaan gula naik.
Harga gula pada awalnya naik pada hari Rabu karena meneruskan kenaikan hari Selasa setelah Kementrian Pangan India mempertimbangkan untuk menaikkan harga etanol yang digunakan sebagai campuran bensin, sehingga membuat pabrik penggilingan gula meningkatkan produksi etanol daripada gula, sehingga persediaan gula turun.
Harga gula turun meneruskan penurunan pada hari Senin ketika the International Sugar Organization (ISO) memperkirakan surplus 1.625 juta MT di 2025/26 setelah di 2024/25 defisit 2.916 juta MT.
Menurut ISO surplus terjadi karena kenaikan produksi gula India, Thailand dan Pakistan.
Pada bulan Agustus ISO memperkirakan gula global di tahun 2025/26 defisit 231,000 MT
The ISO memperkirakan produksi gula global 2025/26 naik 3.2% menjadi 181.8 juta MT
Analisa tehnikal untuk gula
Support pertama di $14.00 dan berikut ke $13.40
Resistance pertama di $15.20 dan berikut ke $ 16.10
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



