(Vibiznews – Commodity) Harga tembaga pada hari Jumat turun dan membukukan harga mingguan turun karena menguatnya dolar dan beragamnya data pekerjaan September membuat investor berhati-hati menjelang keputusan the Feds mengenai suku bunga pada bulan Desember. Permintaan Cina berkurang menambah tekanan
Harga tembaga di the Shanghai Futures Exchange turun 0.82% menjadi 85,670 yuan ($12,045.16) per MT sehingga harga mingguan turun 1.42%.
Harga tembaga kontrak tiga bulan di the London Metal Exchange turun 0.39% menjadi $10,696.5 perton membuat harga mingguan turun 1.41%.
Data pekerja September diumumkan hari Kamis setelah ditunda karena pemerintah AS turun memberikan signal kepada the Fed sebagai pembuat kebijaksanaan untuk memutuskan tingkat suku bunga. Data pekerja menguat lebih dari perkiraan pertumbuhan untuk pekerja baru namun tingkat penangguran tertinggi 4 tahun.
Tertundanya data September akan diumumkan hari kerja terakhir sebelum pengumuman tingkat suku bunga.
Dolar menguat selama the Fed masih hawkish sehingga harga komoditas AS menjadi lebih mahal jika dibeli dengan mata uang lain selain dolar.
Permintaan logam Cina berkurang karena harga tembaga terus meningkat pada tahun ini.
Harga tembaga di Shanghai naik lebih dari 16% di tahun 2025 sementara di London naik 22% pada tahun ini.
Premium tembaga di Yangshan menunjukan minat Cina untuk mengimpor tembaga sebesar $33 per ton terakhir turun dari premium tertinggi diatas $100 pada awal Mei tahun ini.
Harga logam lain di SHFE
Harga Aluminium turun 1.04%
Harga zinc berubah sedikit
Harga timbal turun 0.43%
Harga timah turun 1.27%
Harga nikel turun 1.70%
Harga Logam lain di LME
Harga Aluminium turun 0.73%
Harga zinc turun 0.6%
Harga timbal turun 0.45%
Harga timah turun 1.01%
Harga nikel turun 0.59%
Analisa teknikal untuk tembaga di LME
Support pertama di $10,729 kemudian turun ke $10,626
Resistance pertama di $10,711 dan berikut ke $10,813
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



