IHSG Selasa Ditutup Terkoreksi 0,6% ke Level 8.522; Regional Berakhir Menguat, Diangkat Teknologi

178
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Selasa sore ini (25/11), terpantau melemah 48,369 poin (0,56%) ke level 8.521,885 setelah dibuka turun ke level 8.514,899.

IHSG bergerak terkoreksi dari level all time high kemarin, sedangkan bursa kawasan Asia sore ini umumnya bias menguat di antara rebound-nya saham teknologi, mengikuti bursa AS yang bangkit semalam dipicu kenaikan saham Alphabet.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini bertambah menguat 0,21% atau 35 poin ke level Rp 16.655, dengan dollar AS di pasar uang Eropa turun setelah melandai 3 hari di sesi global sebelumnya, terkoreksi dari area 3 minggu tertingginya oleh investor mencermati arah kebijakan the Fed pada Desember nanti.

Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.690, serta terpantau rally ke 3 minggu tertingginya.

Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 55,355 poin (0,65%) ke level 8.514,899. Sedangkan indeks LQ45 turun 7,800 poin (0,90%) ke level 855,550. Siang ini IHSG melemah 64,434 poin (0,75%) ke level 8.505,820. Sementara LQ45 terlihat turun 0,95% atau 8,170 poin ke level 853,180.

IHSG kemudian agak fluktuatif dan ditutup melemah 48,369 poin (0,56%) ke level 8.521,885, sedangkan LQ45 turun 6,190 poin (0,72%) ke level 857,160. Tercatat saat ini sebanyak 277 saham naik, 364 saham turun dan 170 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau bias menguat, di antaranya Nikkei yang naik 0,07%, dan Hang Seng yang menanjak 0,69%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa terkoreksi profit taking dari rekornya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya bias menguat di antara rebound-nya saham teknologi.

Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih diincar profit taking, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 8.570 dan 8.630. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 8,332 dan bila tembus ke level 8,181.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group