(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga naik ke harga tertinggi satu bulan pada hari Rabu perkiraan bahwa The Feds akan menurunkan suku bunga di bulan Desember dan harga akan naik setelah ke berpindahnya tembaga dari AS .
Harga tembaga kontrak tiga bulan di The London Metal Exchange naik 1.6% menjadi $10,993.50 per MT. Setelah sempat naik ke harga $11,025 harga tertinggi sejak 30 Oktober.
Harga tembaga sempat mencapai harga tertinggi di $11,200 pada 29 Oktober karena kekhawatiran akan berkurangnya pasokan dari tambang the Grasberg di Indonesia pada tahun ini, dan tahun depan.
Resiko kenaikan harga meningkat, karena neraca ketat menjelang 2026 , pasokan berkurang, persediaan sedikit , apakah dapat berkelanjutan.
Pasar menemukan dukungan baru dari data hari Selasa penjualan retail meningkat di luar perkiraan, keyakinan konsumen berkurang, memberikan tanda bahwa the Feds akan menurunkan suku bunga segera
Suku bunga yang rendah akan mendukung pertumbuhan permintaan logam yang berdiri sendiri.
Harga tembaga global menghadapi surplus antara 350,000 ton sampai 400,000 ton tahun ini tapi ada defisit 500,000 tembaga konsentrate yang akan berlanjut tahun depan
Harga tembaga di LME perlu naik untuk menarik kembali tembaga ke pasar global dari AS, yang memegang 70% persediaan tembaga global. Akan meningkat menjadi 90% di kuartal pertama 2026/
Persediaan tembaga di LME turun 42% tahun ini setelah berpindahnya persediaan tembaga ke Comex
Harga Logam lain di LME
Harga Aluminium naik 1.6% menjadi $2,845,50 per ton
Harga zinc naik 1% menjadi $3,022.50
Harga timbal naik 0.3% menjadi $1,986
Harga timah naik 0.8% menjadi $37,735
Harga nikel tetap $14,870
Analisa teknikal untuk tembaga di LME
Support pertama di $10,671 kemudian turun ke $10,483
Resistance pertama di $10,860 dan berikut ke $10,926
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



